Eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo disebut menangis dihadapan Eks Karo Paminal Divisi Propam Polri, Brigjen Hendra Kurniawan dan Eks Wakaden B Biro Paminal Divisi Propam Polri, AKBP Arif Rachman Arifin. Sambo menangis demi membuat Hendra Kurniawan dan Arif Rachman Arifin mempercayai skenario kematian Brigadir J (Nofriansyah Yosua Hutabarat).
Fakta tersebut terungkap saat jaksa penuntut umum (JPU) membacakan dakwaan perkara perintangan penyidikan kematian Brigadir J di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan (Jaksel), Rabu (19/10/2022).
Perbedaan keterangan: Hendra Kurniawan dan Arif Rachman Arifin menghadap ke ruang kerja Sambo di Mabes pada Rabu (13/7/2022) pukul 20.00 WIB. Mereka bermaksud melaporkan apa yang sebenarnya dilihatnya dari rekaman CCTV. Yaitu, melaporkan ditemukan perbedaan keterangan dari Sambo dan CCTV terkait peristiwa penembakan Brigadir J (bukan tembak-menembak).
Arif Rachman Arifin, PS Eks Kasubbag Audit Baggak Etika Rowabprof Divisi Propam Polri, Kompol Chuck Putranto, PS Kasubbagriksa Baggaketika Rowabprof Divisi Propam Polri, Kompol Baiquni Wibowo, dan Eks Kasat Reskrim Polres Metro Jaksel, AKBP Ridwan Rheky Nellson Soplanit sempat menonton bersama (nobar) rekaman CCTV itu pada Rabu (13/7/2022) pukul 02.00 WIB dini hari.
Dalam rekaman CCTV tersebut, Sambo datang ke rumah dinas Duren Tiga No. 36 ketika Brigadir J masih hidup dan berjalan di taman rumah itu. Hendra Kurniawan telah menjelaskan perbedaan keterangan tersebut ke Sambo sebanyak dua kali. Namun, Sambo tetap tidak percaya.
“Masa’ sih,” ujar Sambo.
Sambo marah: Bahkan, Sambo sempat membantah penjelasan tersebut. “Itu keliru,” tutur Sambo denan nama bicara yang mulai meninggal atau emosi.
“Masa kamu tidak percaya sama saya,” kata Sambo.
Ia juga menanyakan siapa saja yang telah menonton rekaman CCTV tersebut dan disimpan dimana filenya. Arif Rachman Arifin pun merinci siapa saja yang telah melihat rekaman CCTV tersebut. Arif Rachman Arifin juga mengungkapkan, file tersebut tersimpan dalam flashdisk dan laptop milik Baiquni Wibowo.
“Berarti kalau ada yang bocor dari kalian berempat,” tutur Sambo.
Lalu, Sambo memerintahkan Arif Rachman Arifin menghapus dan memusnahkan file tersebut.
“Kamu musnahkan dan hapus semua,” ujar Sambo.
Kepada Hendra Kurniawan, Sambo berkata, “Ndra, kamu cek nanti itu adik-adik, pastikan semuanya beres,”. Saat itu Arif Rachman Arifin sudah tidak berani menatap Sambo.
“Kenapa kamu tidak berani natap mata saya, kamu kan sudah tahu apa yang terjadi dengan mbakmu,” tutur Sambo.
Sambo menangis: Sambo disebut mengeluarkan air mata. Kemudian, Hendra Kurniawan menenangkan Arif Rachman Arifin, “Sudah rif, kita percaya saja,”.
Ketika Arif Rachman Arifin dan Hendra Kurniawan akan keluar ruangan, Sambo mengingatkan, “Pastikan semuanya sudah bersih,”.
Baca Juga:
Ferdy Sambo Janjikan Bharada E Rp1 Miliar Usai Habisi Nyawa Brigadir J
Kejagung Jawab Nota Keberatan Tim Kuasa Hukum Ferdy Sambo-Putri Candrawathi
Alasan Ferdy Sambo Beri para Ajudan Iphone 13 Pro Max Usai Eksekusi Brigadir J