Pasukan elit Pengawal Revolusi Iran menembakkan rudal dan pesawat tak berawak (drone) ke sasaran militan di wilayah Kurdi di Irak utara. Serangan itu sebabkan sembilan orang meninggal dunia.
Salahkan asing: Pihak berwenang Iran telah menuduh pembangkang bersenjata Kurdi Iran memicu kerusuhan, terutama di barat laut yang merupakan rumah bagi sebagian besar lebih dari 10 juta orang Kurdi Iran.
Iran menyalahkan pembangkang Kurdi atas kerusuhan protes anti-pemerintah usai perempuan berusia 22 tahun bernama Mahsa Amini yang ditangkap polisi moral karena ‘tidak mengenakan jilba dengan benar’, meninggal dunia. Iran menuduh Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara Eropa menggunakan kerusuhan untuk mencoba mengacaukan Republik Islam.
Unjuk rasa: Kematian Amini memang menuai kecaman dari berbagai negara. Amini, yang berasal dari kota Saqez, Kurdi di barat laut, meninggal di rumah sakit setelah koma. Kematian Amini memicu unjuk rasa besar pertama di jalan-jalan Iran sejak pihak berwenang menghancurkan protes terhadap kenaikan harga bensin pada 2019.
Pengunjuk rasa sering menyerukan diakhirinya kekuasaan ulama Islam yang telah berlangsung lebih dari empat dekade. Aksi unjuk rasa dengan luapan kemarahan menyebar ke lebih dari 80 kota di seluruh negeri sejak Selasa (13/9/2022).
Presiden Iran Ebrahim Raisi menganggap kematian Amini merupakan duka bagi seluruh rakyat.
“Kami semua sedih dengan insiden tragis ini … (Namun) Kekacauan tidak dapat diterima. Garis merah pemerintah adalah keamanan rakyat kita … Orang tidak bisa membiarkan orang mengganggu kedamaian masyarakat melalui kerusuhan,” ujar Raisi dalam sebuah wawancara dengan TV pemerintah, dilansir dari Reuters.
Korban: Jumlah korban meninggal dunia meningkat seiring dengan aksi kekerasan pasukan keamanan yang menggunakan gas air mata, pentungan, hingga peluru tajam. Media pemerintah melaporkan, 41 orang, termasuk anggota polisi dan milisi pro pemerintah meninggal selama aksi protes berlangsung. Sedangkan kelompok hak asasi manusia (HAM) Iran telah melaporkan jumlah korban yang lebih tinggi.
Kelompok HAM telah melaporkan penangkapan ratusan orang. Ini termasuk pembela HAM, pengacara, aktivis masyarakat sipil, dan sedikitnya 18 jurnalis.
Keberpihakan Presiden: Raisi mendukung tindakan pasukan keamanan Iran. Ia menganggap pasukan keamanan Iran mengorbankan hidup mereka untuk mengamankan negara. Ia telah memerintahkan penyelidikan atas kematian Amini. “Forensik akan memberikan laporan kematiannya dalam beberapa hari mendatang,” ucapnya.
Ia memperingatkan, siapapun yang berpartisipasi dan memicu kekacauan dan kerusuhan akan dimintai pertanggungjawaban. Disisi lain, selebritas hingga pemain sepak bola di dalam dan luar negeri telah mendukung aksi protes tersebut.
Baca Juga:
Jokowi: Butuh Pemikiran Abu Nawas untuk Hadapi Krisis Ekonomi