Isu Terkini

Dandim Cilegon Tuntut Effendi Simbolon Minta Maaf: Darah Kami Mendidih

Yopi Makdori — Asumsi.co

featured image
ANTARa/HO-Net

Dandim 0623 Cilegon, Banten, Letnan Kolonel Infanteri Ari Widyo Prasetyo, mengecam pernyataan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon.

Dalam sebuah video yang beredar, Ari Widyo bersama para prajuritnya mendesak anggota legislator Fraksi PDI Perjuangan itu untuk meminta maaf atas celotehannya.

Tak terima: Mereka mengaku tak menerima atas ujaran Effendi Simbolon yang menyamakan TNI layaknya gerombolan ormas. Mereka murka atas pernyataan Effendi Simbolon yang menyebut pimpinan TNI tidak harmonis.

“Kau bilang pimpinan kami Panglima TNI-KSAD tidak harmonis, kau bilang TNI gerombolan seperti ormas. Kami tidak terima, darah kami mendidih. Kau Effendi Simbolon melukai kami prajurit TNI, kau adu domba TNI,” tegas Ari Widyo dalam video tersebut, seperti dikutip pada Rabu (14/9/202).

Sakit hati: Menurut Ari Widyo, pernyataan Effendi melukai hati para prajurit TNI. Bahkan ketika dia menyebut pimpinan TNI tidak harmonis, Ari Widyo menganggap hal itu sebagai bentuk adu domba.

“Seluruh prajurit Kodim 0623 Cilegon sakit hati. Kami sudah mengabdikan diri kami untuk NKRI. Bekerja 24 jam tujuh hari untuk NKRI, kau bilang gerombolan. Sungguh menyakitkan,” tegasnya.

Tuntut minta maaf: Ari Widyo juga menegaskan bahwa seluruh prajurit TNI solid tidak seperti yang ditudingkan Effendi. Dia menuntut Effendi tak lagi melontarkan kata-kata yang membuat TNI terusik. Ari pun mendesak agar legislator berusia 57 tahun itu menyampaikan permohonan maaf.

“Kami tunggu permintaan maaf kau secara terbuka,” tegasnya berapi-api.

Tahan diri: Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Kolonel Arh Hamim Tohari meminta para prajurit menahan diri untuk bersikap reaktif atas narasi yang dilontarkan Effendi Simbolon.

Hamim Tohari meminta para prajurit untuk berlaku bijak dalam menyikapi segala persoalan.

“Tetap bijak menyikapi apa pun,” seru Hamim Tohari ketika dikonfirmasi Asumsi.co, Selasa (13/9/2022).

Tak diorkestra: Hamim Tohari memastikan bahwa aksi sejumlah prajurit itu tidak diorkestrasi oleh pimpinan TNI AD. Ia mengingatkan bahwa saat ini siapa pun bisa menyampaikan dan mengakses apa pun melalui media sosial (medsos).

“Tetapi saya sampaikan bahwa organisasi atau pimpinan TNI AD tidak pernah mengeluarkan instruksi atau perintah untuk melakukan tindakan-tindakan reaktif,” tekannya.

Spontan: Hamim Tohari melihat aksi sejumlah prajurit itu merupakan reaksi spontanitas saja. Sebab bisa saja mereka menafsirkan ucapan Effendi Simbolon memancing kegaduhan.

“Kalau ada reaksi dari prajurit atau masyarakat, mungkin saja itu terjadi sebagai reaksi spontan, atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan,” katanya.

Pernyataan Effendi: Effendi Simbolon diketahui sempat mempertanyakan kondisi internal TNI yang dianggapnya marak pembangkangan. Dia mengaku menemukan ketidakharmonisan dan ketidakpatuhan di tubuh institusi itu.

Ha itu ia lontarkan merespons absennya KSAD Jenderal Dudung Abdurachman dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi I di Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta pada Senin (5/9/2022). Rapat itu dihadiri panglima dan sejumlah petinggi di tubuh TNI.

“Kami banyak sekali ini temuan yang in-subordinat, disharmoni, ketidakpatuhan, ini TNI kayak gerombolan lebih-lebih ormas, tidak ada kepatuhan,” tegasnya.

Baca Juga:

Mabes AD Respons Kecaman Prajurit TNI ke Effendi Simbolon

Pernyataan Lengkap Panglima TNI tentang Isu Tidak Harmonis dengan KSAD

KSAD soal Isu Tak Harmonis dengan Panglima TNI: Perbedaan itu Biasa

Share: Dandim Cilegon Tuntut Effendi Simbolon Minta Maaf: Darah Kami Mendidih