Misteri Penguburan Tempat Tidur Abad ke-7 di Inggris Terbongkar
Studi terbaru mengungkap mengapa terkadang orang kaya atau bangsawan dikubur seolah-olah akan tidur, dikebumikan di tempat tidurnya. Studi terbaru mengungkapkan, penguburan di tempat tidur masyhur pada abad ke-7 Masehi seiring dengan penyebaran agama Kristen.
Kegiatan misionaris: Berdasarkan analis terhadap 72 temuan di Eropa, ternyata penguburan tempat tidur di Inggris hanya menampung jenazah perempuan. Menurut studi yang diterbitkan di jurnal Medieval Archaeology itu, praktik penguburan tempat tidur terjadi ketika lebih banyak istri Kristen menikah dengan suami non-Kristen.
“Penguburan tempat tidur adalah sesuatu yang secara khusus diimpor oleh wanita yang bergerak pada titik waktu yang sangat spesifik (di seluruh Eropa). Sebagai bagian dari gerakan konversi ini, pria bergerak, tetapi tidak pada tingkat yang sama seperti wanita, yang membawa upacara penguburan ini bersama mereka saat mereka bermigrasi (sebagai misionaris), menyebabkannya mengambil asosiasi feminitas dan Kristen di Inggris,” ujar arkeolog dari University of Cambridge, Emma Brownlee, dilansir dari Live Science.
Pernikahan: Paus Gregorius I mendorong misionaris perempuan menjangkau tempat yang tidak terjamah Kristen dan menikahi pria di sana untuk mengajaknya memeluk agamanya.
“Jadi, Anda memiliki kebijakan khusus dari keluarga Kristen yang mencoba untuk menikahi putri mereka dengan elit Inggris, yang non-Kristen pada saat itu. Idenya adalah bahwa para istri bertindak sebagai pengaruh yang mengubah keluarga, dan seterusnya. Wanita memiliki peran yang sangat penting ini untuk dimainkan melalui pernikahan itu,” tutur Brownlee.
Misalnya, seorang wanita muda yang dimakamkan di tempat tidur kayu yang ditempel dengan kurung besar ditemukan di sebuah desa di Inggris timur (Trumpington). Pemakaman itu juga berisi beberapa barang kuburan yang terkenal, termasuk pisau, manik-manik kaca, dan salib emas berhias dengan garnet. Meski, tidak banyak yang diketahui tentang identitas wanita itu, salib menunjukkan bahwa dia kemungkinan besar adalah orang Kristen.
Karakter feminin: Penguburan tempat tidur paling awal diketahui terjadi di Eropa Timur (Slovakia) pada abad ke-5 Masehi. Penguburan tempat tidur menyebar ke seluruh daratan Eropa selama abad ke-6 dan 7 Masehi sebagai ritus untuk pria, wanita, dan anak-anak (penguburan di bawah Katedral Cologne di Jerman). Lalu, menjadi lebih umum bagi wanita di Inggris pada abad ke-7 Masehi.
“Analisis isotop, atau unsur-unsur dengan jumlah neutron yang bervariasi dalam inti mereka, dari tiga tempat tidur penguburan di Inggris mengungkapkan bahwa para wanita yang dimakamkan di sana tidak tumbuh di Inggris, studi tersebut menemukan. Bukti kimia ini, bersama dengan fakta bahwa hanya wanita yang menerima penguburan di tempat tidur di Inggris, menunjukkan bahwa itu diimpor oleh kelompok wanita tertentu, kemungkinan terkait dengan upaya konversi pada abad ketujuh,” ucapnya.
Oleh karena itu, penguburan di tempat tidur memperoleh karakteristik feminin dan Kristen di Inggris, yang tidak dimiliki di tempat lain.
Status sosial dan metafora: Menurut Brownlee, tempat tidur digunakan sebagai bejana penguburan – yang semestinya peti mati – karena status seseorang dan metafora puitis tentang kematian.
“Tidak banyak orang yang memiliki bingkai tempat tidur mereka sendiri saat itu. Kemampuan untuk membangun rangka tempat tidur kayu ini membutuhkan banyak tenaga, jadi itu bukan sesuatu yang semua orang mampu. Kebanyakan orang hanya akan tidur di kasur jerami, tetapi jika Anda cukup penting untuk memiliki rangka tempat tidur sendiri, itu adalah hal yang cukup istimewa,” ujar Brownlee.
Selain itu, penggunaan tempat tidur untuk bejana penguburan karena gagasan menyamakan kematian dengan tidur abadi.
Baca Juga:
Ibu di China Belokkan Sejarah, Bikin Cerita Fiktif di Wikipedia
Xi Jinping dan Biden Ngobrol via Telepon, Bahas Rivalitas China-AS
