Charta Politika Indonesia merilis survei elektabilitas calon presiden (capres) di Lampung, Sumatera Selatan (Sumsel), dan Sumatera Utara (Sumut).
Hasilnya, terungkap Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas capres tertinggi di Provinsi Lampung dan Sumut. Sementara itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mempunyai elektabilitas capres tertinggi di Sumsel.
Hasil survei di Lampung: Dalam simulasi 10 nama calon presiden (capres) di Provinsi Lampung, nama Ganjar mendulang elektabilitas mencapai 31,3%. Diikuti Prabowo Subianto dengan perolehan elektabilitas yang terpaut cukup dekat, yakni 31,6%.
Sedangkan perolehan elektabilitas Anies Baswedan sebesar 20,0%; Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 3,4%; Sandiaga Salahudin Uno 2,3%; Ridwan kamil 2,0%; Erick Thohir 1,3%; Puan Maharani 1,0%; Airlangga Hartarto 0,6%; serta Khofifah Indar Parawansa 0,3%.
Hasil survei di Sumut: Dalam simulasi 10 nama calon presiden (capres) di Sumut, nama Ganjar mendulang elektabilitas mencapai 24,6%.
Diikuti Anies Baswedan dengan perolehan elektabilitas yang terpaut cukup dekat, yakni 23,8% dan Prabowo Subianto 23,4%. Lalu, perolehan elektabilitas Sandiaga Salahudin Uni sebesar 4,3%; AHY 3,5%; Puan Maharani 2,1%; Ridwan Kamil 1,3%; Airlangga Hartarto 1,2%; Erick Thohir 0,9%; serta Khofifah Indar Parawansa 0,4%.
Hasil survei di Sumsel: Dalam simulasi 10 nama calon presiden (capres) di Sumsel, nama Prabowo mendulang elektabilitas mencapai 41,9%. Diikuti Anies Baswedan dengan perolehan elektabilitas yang terpaut cukup jauh, yaitu 19,4% dan Ganjar Pranowo 16,1%.
Kemudian, perolehan elektabilitas Sandiaga Salahudin Uno sebesar 7,5%; AHY 3,5%; Ridwan Kamil 2,4%; Puan Maharani 1,6%; Erick Thohir 1,4%; Khofifah Indar Parawansa 0,4%; serta Airlangga Hartarto 0,1%.
Metode survei: Survei itu digelar pada 2-7 Juni 2022, dengan jumlah sampel sebanyak 800 responden untuk setiap provinsi. Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka secara langsung. Wawancara menggunakan kuesioner terstruktur dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Survei menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan tingkat kepercayaan 95%. Margin of error survei ini kurang lebih 3,47%.
Baca Juga:
Survei SMRC: Bekal Ganjar ke 2024 Lebih Kuat Ketimbang Jokowi 2014