Pesawat Garuda Indonesia (GIA-1) yang ditumpangi Presiden Joko Widodo dan rombongan menyedot perhatian masyarakat. Hal itu terjadi lantaran pesawat tersebut diketahui sempat berputar-putar dalam perjalanan ke Munich, Jerman, Minggu (26/6/2022) waktu setempat.
Tiba lebih cepat: Pihak Istana Kepresidenan membuka suara terkait alasan pesawat yang membawa Jokowi itu tak harus berputar. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan insiden itu terjadi karena waktu ketibaan di Munich, Jerman, lebih cepat dari perkiraan.
“Hal itu berkaitan dengan waktu ketibaan di Munich, Jerman, dimana pesawat GIA-1 diperkirakan tiba lebih cepat dari slot waktu yang disediakan,” kata Bey Machmudin dikutip Antara.
Penerbangan di sekitar wilayah Munich, Jerman, itu dilakukan agar waktu pendaratan pesawat Presiden Jokowi tepat sesuai dengan jadwal.
“Agar kedatangan pesawat GIA-1 sesuai dengan jadwal yang ditetapkan, pilot melakukan holding guna menyesuaikan waktu ketibaan, dengan tetap mengutamakan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan,” tambahnya.
Atas persetujuan: Tindakan pilot pesawat GIA-1 tersebut, lanjut Bey, sudah dikomunikasikan dan disetujui Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M. Tonny Harjono yang turut serta dalam penerbangan tersebut.
Presiden Jokowi dan rombongan tiba di Munich International Airport, Minggu (26/6/2022), sekitar pukul 18.40 waktu setempat. Cuaca cerah di Munich terpantau sekitar 28 derajat celcius saat Presiden Jokowi dan rombongan tiba di Ibu Kota Negara Bagian Bavaria tersebut.
Penyambutan di Jerman: Setelah pintu pesawat terbuka, ]Jokowi dan Iriana menuruni tangga pesawat dengan disambut oleh Menteri Urusan Eropa dan Internasional Negara Bagian Bavaria Melanie Huml, Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno, dan Atase Pertahanan RI Kolonel Budi Wibowo.
Jokowi diagendakan mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Istana Elmau, Jerman. Kunjungan tersebut adalah rangkaian kunjungan luar negeri ke empat negara yakni Jerman, Ukraina, Rusia, dan Persatuan Emirat Arab.
Insiden berputar: Sebelumnya, pengamat penerbangan Gerry Soejatman dalam akun Twitter @GerryS yang diunggah Minggu menyebutkan pesawat GIA-1 berputar 360 derajat di sekitar perbatasan Iran dan Turki, berdasarkan pantauan situs pelacak penerbangan Flightradar 24.
“OK, can someone tells me what was going on here? It’s carrying the #president… things like this raises questions… why the 360 turn? #Indonesia,” tulis Gerry.
Dia juga menyebut pesawat GIA-1 adalah the 2nd most monitored flight di situs pelacak penerbangan itu. Ia memperkirakan kegiatan pesawat berputar atau holding di perbatasan negara biasanya karena masalah izin penerbangan (flight permit) atau persetujuan penerbangan (flight approval) utnuk melintas di atas negara yang akan dilalui.
Baca Juga:
Jokowi Dikawal 39 Pasukan Elit saat Temui Zelensky di Ukraina
Jokowi Bertolak ke Eropa Untuk Bawa Misi Perdamaian Rusia-Ukraina
Pasukan Elit dan Amunisi Tak Terbatas Kawal Jokowi ke Ukraina