Elektabilitas Ganjar Pranowo terus mengalami kenaikan dari waktu ke waktu. Dalam rilis hasil survei terbaru Charta Politika Indonesia, Senin (13/6/2022), elektabilitas Ganjar berada pada posisi paling puncak mengungguli nama lain seperti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Ganjar meroket: Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya mengatakan, dalam simulasi 10 nama calon presiden (capres), nama Ganjar mendulang elektabilitas mencapai 31,2 persen. Diikuti Prabowo dengan perolehan elektabilitas yang terpaut cukup jauh, yakni 23,4 persen dan Anies Baswedan 20,0 persen.
“Momen pasca Rakernas Projo, Ganjar Pranowo bisa dikatakan angkanya ada di atas 30 persen bahkan disimulasi 10 nama dan bisa dikatakan melesat cukup baik,” kata Toto, sapaan Yunarto Wijaya dalam rilis hasil survei Eksekutif Charta Politika Indonesia.
Nama lain: Sementara di peringkat keempat ada Ridwan Kamil dengan tingkat elektabilitas mencapai 4,6 persen, diikuti Sandiaga Uno (3,6 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (3,3 persen), Khofifah Indar Parawansa (2,9 persen), Erick Thohir (2,0 persen), Puan Maharani dan Airlangga Hartarto masing-masing memperoleh elektebilitas sebesar 1,8 dan 1,2 persen.
“Jadi 5 beser belum berubah, tapi memang catatnya di sini terlihat terbentuknya papan atas dan papan tengah,” ujar Yunarto.
Temuan survei ini makin mengerucutkan preferensi publik terhadap pilihan capresnya. Di mana tiga nama dengan elektabilitas tertinggi pada hasil survei tersebut terpaut cukup jauh dengan perolehan elektabilitas tokoh-tokoh di bawahnya.
Metode: Survei dilakukan pada tanggal 25 Mei – 2 Juni 2022, melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Jumlah sampel sebanyak 1200 responden, yang tersebar di 34 Provinsi. Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error ±(2.83 persen) pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Baca Juga:
Ganjar Buka Suara Usai Disentil Elite PDI Perjuangan
Survei SMRC: Bekal Ganjar ke 2024 Lebih Kuat Ketimbang Jokowi 2014