Swedia-Finlandia Ngotot Gabung NATO
Dua negara Nordik, Swedia dan Finlandia resmi mengajukan keanggotaan NATO pada Rabu (18/5/20220). Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan, pihaknya menyambut dengan hangat permintaan kedua negara tersebut.
“Saya menyambut hangat permintaan Finlandia dan Swedia untuk bergabung dengan NATO. Anda adalah mitra terdekat kami,” katanya seperti dikutip Deutsche Welle (DW), Rabu (18/5/2022).
Diproses dalam setahun: Protokol aksesi untuk kedua negara dapat ditandatangani pada awal Juni, diikuti dengan prosedur ratifikasi di negara-negara anggota. Finlandia dan Swedia bisa menjadi anggota NATO pada akhir tahun ini. Prosesnya biasanya memakan waktu hingga satu tahun.
“Saya senang kita telah mengambil jalan yang sama dan kita dapat melakukannya bersama-sama,” kata Perdana Menteri Swedia Magdalena Andersson dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Finlandia Sauli Niinisto, Selasa (17/5/2022).
Akhiri netralitas: Permohonan kedua negara untuk bergabung dengan aliansi itu sebagai bentuk pertahanan atas kekhawatiran agresi Rusia ke negara mereka. Upaya itu sekaligus bakal mengakhiri netralitas keduanya yang telah dipertahankan selama beberapa dekade.
Keputusan mereka bakal mendapat ganjalan dari Turki. Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu sebelumnya telah mewanti-wanti agar Swedia dan Finlandia berhenti mendukung kelompok teroris PKK/YPG yang selama ini jadi musuh bangsa Turki.
Tanpa kata persetujuan dari Turki atau salah satu anggota lain, Swedia dan Finlandia hampir dipastikan gugur menjadi anggota pakta pertahanan bekas rival Pakta Warsawa itu.
Respons Rusia: Keputusan keduanya juga ditentang Rusia, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan bahwa perluasan NATO mungkin memicu respons dari negaranya.
Kendati begitu, Putin mengatakan bahwa meskipun Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO “tidak menimbulkan ancaman langsung” bagi Rusia.
“Perluasan infrastruktur militer ke wilayah ini pasti akan memicu tanggapan kami,” kata Putin pada Senin, (16/5/2022).
Baca Juga:
Uni Eropa Bakal Beri Rusia Sanksi Baru
