Tim Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU)
Kementerian Agama melakukan persiapan haji dengan bertolak ke Arab Saudi untuk
melakukan finalisasi layanan katering jamaah haji.
“Sesuai arahan Menteri Agama Yaqut, kami tetap bekerja
di masa cuti Lebaran ini untuk mempersiapkan layanan jamaah haji. Hari ini,
sebagian tim bertolak ke Saudi untuk melakukan finalisasi penyediaan layanan
katering bagi jamaah haji Indonesia,” kata Sekretaris Ditjen PHU Kemenag
Ahmad Abdullah Yunus dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu
(7/5/2022).
Dalam kesempatan melepas tim di Bandara Soekarno-Hatta,
Banten pada Jumat (6/5), ia menjelaskan penyiapan layanan konsumsi jamaah sudah
dilakukan sejak awal 2022.
Namun, karena belum ada kepastian kuota, prosesnya masih
dalam tahap negosiasi kontrak dengan basis data perkiraan.
“Tim saat ini ke Saudi untuk finalisasi negosiasi
kontrak layanan dengan penyedia konsumsi, khususnya untuk layanan di Jeddah dan
pada fase puncak haji di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna),” tutur
Abdullah, yang juga menjadi Ketua Tim Katering.
Dia mengatakan layanan konsumsi di Mekkah dan Madinah telah
dalam proses negosiasi dan tinggal melakukan penyesuaian kuota.
Setelah proses negosiasi selesai tim akan mengajukan usulan
penetapan penyediaan konsumsi kepada Kantor Urusan Haji (KUH) KJRI Jeddah
selaku pejabat pembuat komitmen (PPK). Dengan begitu, proses kontrak penyedia
konsumsi di Mekkah, Madinah, Armuzna, dan Jeddah bisa segera dilakukan oleh
PPK.
“Selama musim haji, jamaah haji 1443 H akan mendapat
layanan makan sebanyak maksimal 119 kali. Jumlah ini terdiri atas 75 kali
layanan konsumsi di Mekkah, 27 kali di Madinah, 16 kali di
Arafah-Mina-Muzdalifah atau Armuzna (termasuk satu paket camilan Muzdalifah),
dan satu kali makan di Bandara Jeddah (saat kedatangan/kepulangan),”
demikian Ahmad Abdullah Yunus.
Baca Juga