Gubernur Papua Lukas Enembe ingin mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke Papua. Undangan itu akan dilayangkan saat Putin menghadiri KTT G20 di Bali, Indonesia.
Sudah sampaikan niat: Juru Bicara Gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus mengatakan, keinginan itu disampaikan Lukas saat melakukan pertemuan bersama Duta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobyeva pada Senin (28/3/2022) siang di Jakarta.
Menurut Rifai, Enembe ingin berdiskusi dengan Putin terkait rencana pembangunan Bandara Antariksa di Biak.
“Gubernur berpendapat bahwa beliau ingin mendapat insight dari Pemerintah Rusia yang memiliki Kosmodrom tertua di dunia dan masih aktif hingga saat ini,” jelasnya dikutip RRI.
Peresmian tempat: Rifai mengatakan Enembe juga mengundang Victoria selaku Direktur Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia ke Papua untuk dapat meresmikan Pusat Kebudayaan Rusia di salah satu perguruan tinggi di Provinsi Papua.
“Gubernur berpendapat bahwa Pemerintah Rusia tidak hanya menerima putra-putri Asli Papua untuk menempuh pendidikan di Rusia saja tetapi juga terjadi transfer knowledge dari para pengajar (baik dosen/guru) terbaik asal Rusia kepada mahasiswa-mahasiswi yang ada di Papua,” pungkasnya.
Dalam pertemuan ini, Enembe didampingi Kepala Badan Penghubung Daerah Papua, Alex Kapisa dan CEO Papua Language Institute, Samuel Tabuni. Semetara Lyudmila didampingi Victoria selaku Direktur Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan Rusia.
Putin ke Bali: Sebelumnya, Putin berencana untuk menghadir Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung di Bali pada akhir 2022 ini. Hal itu disampaikan Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva.
Lyudmila mengatakan rencana kehadiran Putin terlepas dari desakan sejumlah negara untuk mengeluarkan Rusia dari negara yang tergabung ke dalam kelompok G20 sebagai buntut atas invasi Rusia ke Ukraina.
“Tergantung pada situasi, sejauh ini dia (Putin) mau datang ke KTT G20,” ujar Vorobieva dalam jumpa pers di Jakarta pada Rabu (23/3/2022).
Dukung Indonesia: Lyudmila mengaku pihaknya terus mendukung presidensi Indonesia di G20 tahun ini kendati ada kabar tersebut. Menurutnya mengeluarkan Rusia dari G20 tak membantu perekonomian global.
Baca Juga:
PM Australia Sindir Niat Putin Ingin Datang ke G20 Bali