Pasukan Rusia mengklaim telah melumpuhkan 118 fasilitas infrastruktur
militer di Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia mengungkap
bahwa 11 lapangan udara militer, 13 pos komando dan pusat komunikasi angkatan
bersenjata Ukraina, 14 sistem rudal antipesawat S-300 dan Osa, serta 36 stasiun
radar termasuk di antara fasilitas yang rusak.
Selain itu, kendaraan tempur Ukraina juga turut mendapatkan
imbasnya. Adapun lima pesawat tempur, sebuah helikopter, dan lima drone milik
Ukraina juga telah ditembak jatuh sementara puluhan kendaraan lainnya dihancurkan.
Chernobyl: Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia
Konashenkov juga telah mengonfirmasi bahwa Rusia memegang kendali atas
pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Chernobyl.
Bahkan, tentara dari kedua belah pihak telah sepakat
bersama-sama melindungi unit-unit pembangkit dan sarkofagus PLTN Chernobyl.
Selain itu, latar belakang radioaktif di area PLTN itu dalam kondisi normal.
Dalam melancarkan perintah operasi militer ini, Menteri
Pertahanan Rusia Sergei Shoigu telah menginstruksikan angkatan bersenjata Rusia
untuk memperlakukan pasukan Ukraina dengan hormat.
Selain itu, mereka wajib menciptakan koridor keselamatan
bagi para prajurit yang telah meletakkan senjata mereka.
Operasi Militer: Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin
mengizinkan “operasi militer khusus” di Donbass, dan Ukraina, pada
Kamis (24/2/2022).
Adapun ledakan terjadi di sejumlah titik wilayah Ukraina,
sehingga Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky segera menyatakan perang terhadap
Rusia untuk menjaga kedaulatan wilayahnya.
Baca Juga