Pemerintah bakal siaga jika kasus virus corona varian Omicron sudah membuat rumah sakit rujukan Covid-19 terisi 20 persen.
Sejauh ini, kasus omicron Indonesia sudah mencapai 506 dan diprediksi naik tinggi pada awal Februari mendatang.
Siaga Omicron: Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan memastikan Indonesia akan masuk kondisi siaga utama atau high alert apabila tingkat keterisian rumah sakit mencapai 20-30 persen.
Pemerintah akan memantau secara ketat peningkatan jumlah tempat tidur yang terisi di rumah sakit rujukan oleh pasien Covid-19.
“Perawatan di RS akan menjadi salah satu indikator utama. Kami akan high alert atau siaga utama ketika BOR (Bed Occupancy Rate) mendekati 20-30 persen di rumah sakit,” kata Luhut, dikutip dari Antara, Rabu (12/1/2022).
Puncak kasus awal Februari: Luhut mengatakan bahwa puncak gelombang kenaikan kasus Omicron di Indonesia diprediksi terjadi pada awal Februari.
Prediksi itu didasari hasil pengamatan terhadap puncak kasus yang terjadi di berbagai negara. Rata-rata puncak kasusnya terjadi dalam rentang waktu 40 hari usai kasus pertama ditemukan.
Klaim lebih siap: Luhut menyebut Indonesia jauh lebih siap menghadapi potensi gelombang Omicron, lantaran memiliki pengalaman sebelumnya saat menghadapi lonjakan varian Delta pada 2021 lalu.
Menurut dia, saat ini capaian vaksinasi sudah lebih tinggi, kapasitas pengetesan dan pelacakan jauh lebih banyak.
Sistem kesehatan pun jauh lebih siap. Baik dalam hal obat-obatan, tempat tidur rumah sakit, tenaga kesehatan, oksigen dan fasilitas isolasi terpusat. (alg)
Baca juga:
Luhut: Puncak Kenaikan Kasus Omicron Awal Februari
Kasus Positif Omicron Indonesia Bertambah Lagi Jadi 506
Pasien Omicron Bogor Sering ke Jakarta Naik Transportasi Umum