Sejumlah orangtua di Korea Selatan menggelar protes terhadap perintah wajib memiliki kartu vaksin bagi anak-anak mereka, pada Kamis (9/12/21). Pemerintah setempat mengumumkan anak yang berusia 12 tahun atau lebih harus menunjukkan kartu vaksin mulai Februari 2021.
Kebijakan itu diberlakukan untuk membendung penyebaran Covid-19 di kalangan remaja. Untuk mendapatkan akses ruang publik, termasuk pusat pendidikan swasta, perpustakaan, dan kafe belajar, anak-anak harus memiliki kartu vaksin.
Namun, sebagian orangtua menolak mengikutsertakan anak-anaknya dalam program vaksinasi, Mereka khawatir ada potensi efek samping dan laporan infeksi yang terjadi meski sudah divaksin.
Demonstrasi: Dilansir Antara, ada 70 anggota asosiasi orangtua berkumpul di depan gedung Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea di kota Cheongju pada hari ini. Mereka mengangkat poster yang bertuliskan “Kediktatoran Vaksin”.
Berdasarkan data, kelompok aktivis lain menunjukkan 93 persen dari 18.000 lebih orangtua menentang gagasan soal kartu vaksin pada siswa.
Alasan pemerintah: Pejabat kesehatan setempat mengatakan vaksin dapat menawarkan perlindungan terhadap gejala parah dan tingkat efek samping. Terutama, kalangan remaja lebih rendah efek sampingnya dibanding dewasa.
Wajib kartu vaksin hadir saat infeksi di kalangan remaja Korea Selatan meluas usai kembali melakukan kelas tatap muka secara penuh pada November 2021. Berdasarkan data, 210 anak-anak terinfeksi dari 100.000 selama empat minggu terakhir. Sementara, jumlah orang dewasa hanya 167 yang dinyatakan positif.
Data pemerintahan menunjukkan infeksi harian baru naik minggu ini menjadi 7.000 lebih untuk pertama kalinya. Anak-anak yang terinfeksi menyumbang 8,3 persen dalam dari total kasus dalam dua minggu terakhir dan 99,8 persen diantaranya belum divaksin.
Kasus di Korsel: Sebagai informasi, Korea Selatan sepenuhnya telah memvaksin hampir 92 persen orang dewasa dan 11 persen menerima vaksin booster. Namun, kelompok usia 12 hingga 17 tahun tingkat inokulasinya masih 34 persen.
Korsel melaporkan terdapat 7.102 kasus baru pada Rabu (8/12/21). Catatan ini sedikit menurun dari 7.175 kasus sehari sebelumnya. Sementara, rumah sakit merawat pasien yang mengalami COVID-19 parah dalam jumlah tertinggi sebanyak 857 kasus.
Baca Juga
Mengapa Vaksin Individu Tidak Disebar di Apotek?
Efek Campur Vaksin Covid-19 Bagi Tubuh
Banyak Pilihan Vaksin Covid-19, Mana yang Terbaik?