Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan rekomendasi global untuk mencegah penularan COVID-19 varian Omicron. WHO saat ini telah menetapkan varian B.1.1.529 atau Omicron sebagai Variant of Concern atau varian virus yang mendapatkan perhatian khusus.
Melansir situs resminya, WHO menyebutkan penularannya varian Omicron tengah menjadi momok di berbagai negara. WHO meningkatkan pentingnya setiap negara untuk meningkatkan pengawasan mobilitas.
Laporkan data penularan: WHO meminta agar setiap negara secara terbuka melaporkan data-data terkait penularan kasus COVID-19 yang terjadi, khususnya laporan terjadinya klaster penyebaran virus di setiap wilayahnya kepada WHO.
Hal ini diperlukan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut jika terjadi penularan Omicron di negara tertentu. Selain itu, data ini juga diperlukan bagi penelitian laboratorium untuk mengamati karakteristik penularan dan kemungkinan ketangguhan virusnya yang disebut berbeda dibandingkan varian lain.
“Serta meneliti dampak pada efektivitas vaksin, terapi, diagnostik, atau kesehatan masyarakat, dan tindakan sosial,” kata WHO.
Oleh sebab itu, WHO mendorong negara-negara untuk berkontribusi dalam pengumpulan dan berbagi data pasien rawat inap melalui Platform Data Klinis WHO COVID-19 agar bisa menggambarkan karakteristik klinis dan hasil pasien dengan cepat.
Siaga Layanan Kesehatan: WHO juga meminta kesigapan seluruh negara untuk selalu menerapkan langkah-langkah kesehatan masyarakat yang efektif untuk mengurangi penyebaran varian ini dengan menggunakan analisis risiko dan pendekatan berbasis sains.
WHO meminta setiap negara menyiapkan layanan kesehatan masyarakat dan kapasitas medis yang memadai untuk menangani kemungkinan peningkatan kasus COVID-19.
“WHO memberikan dukungan dan panduan kepada seluruh negara untuk kesiapan dan tanggapannya dalam menghadapi varian ini,” ucap WHO.
Perketat prokes: WHO juga mengingatkan pentingnya bagi setiap orang untuk memperketat kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan. Menjaga jarak sosial dengan orang lain, terutama orang yang tidak dikenal untuk mencegah penularan varian terbaru virus ini.
Adapun jarak fisik yang dianjurkan WHO minimal 1 meter dari orang lain. Mereka juga meminta agar semua orang harus selalu memakai masker dengan baik dan senantiasa memastikan ventilasi yang memadai untuk sirkulasi udara saat berada di dalam ruangan.
“Menjaga tangan tetap bersih, saat batuk atau bersin ke siku atau tisu yang tertekuk, dan vaksinasi,” kata mereka.
Akses vaksinasi: WHO pun menyoroti soal ketidakadilan akses vaksinasi COVID-19 yang dihadapi berbagai negara. Mereka meminta agar masalah ini segera diatasi untuk memastikan kelompok rentan yang belum divaksinasi segera mendapatakannya.
Adapun kelompok rentan terpapar varian ini yang dimaksud oleh WHO antara lain petugas kesehatan, orang tua, dan orang yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid. Penting kelompok ini agar segera menerima dosis pertama dan kedua.
Langkah selanjutnya: WHO memastikan akan terus memperbaharui informasi soal varian Omicron dan melakukan pertemuan secara intensif dengan Kelompok Penasihat Teknis WHO mengenai Evolusi Virus (TAG-VE).
Mereka juga terus berkoordinasi dengan sejumlah peneliti di seluruh dunia untuk lebih memahami bahaya varian Omicron dan dampak jangka panjang penularannya.
“Studi kami sedang berlangsung terkait penilaian penularan, tingkat keparahan infeksi dan gejala, kinerja vaksin dan tes diagnostik, serta efektivitas pengobatan,” tandas mereka.
Baca Juga: