Pemerintah berencana memberikan vaksin booster Covid-19
kepada masyarakat umum pada tahun 2022. Ada dua skema yang disiapkan terkait
dengan program tersebut, yakni gratis dan berbayar.
Penghasilan jadi acuan: Melansir Antara,
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan penerima vaksin booster gratis diperuntukkan
bagi kelompok lanjut usia serta masyarakat penerima bantuan iuran (PBI) yang
diselenggarakan oleh Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan
Sedangkan masyarakat yang penghasilannya cukup diarahkan
secara berbayar. “Itu nanti akan dibuka boleh pilih (vaksin) yang
mana,” kata Budi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX, Senin
(8/11/2021).
Persiapan yang dilakukan pemerintah: Budi berkata jenis
vaksin booster yang akan diberikan masih dalam proses uji klinis. Sehingga,
ada kemungkinan penerima akan menerima vaksin yang sama (homologous) atau
campur (heterologous).
Uji klinis diharapkan selesai Desember 2021. Jenis vaksin
yang diteliti, yakni Sinovac, AstraZeneca, dan Pfizer.
Manfaat booster: Vaksin booster akan
disuntikkan satu kali kepada para penerima. Berdasarkan hasil analisa, satu
suntikan vaksin booster memiliki pengaruh yang cukup tinggi terhadap
titer antibodi.
Target dosis lengkap: Budi menyampaikan kesepakatan
global menyebut booster boleh diberikan jika 50 persen populasi penduduk
di suatu negara sudah menerima suntikan dosis kedua atau lengkap.
Berdasarkan perhitungan, 50 persen vaksinasi dosis lengkap
diperkirakan terealisasi pada Desember 2021.
Bertentangan dengan janji Jokowi: Presiden Joko Widodo
pernah menyatakan bahwa vaksin Covid-19 gratis untuk semua masyarakat. Dia
mengatakan keputusan itu keluar setelah menerima masukan dari masyarakat dan
kalkulasi.
“Dapat saya sampaikan bahwa vaksin Covid-19 untuk masyarakat
adalah gratis. Sekali lagi gratis, tidak dikenakan biaya sama sekali,” kata Jokowi dalam keterangan
resmi pada 16 Desember 2020.
Baca Juga: