Menwa UNS Dibekukan Usai Mahasiswa Tewas Saat Diklat

Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, Jawa Tengah membekukan sementara Korps Resimen Mahasiswa (Menwa). 

Keputusan diambil setelah ada mahasiswa yang meninggal dunia ketika mengikuti diklatsar. 

Dibekukan: Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Sutanto mengatakan pembekuan dilakukan karena semua anggota tengah diperiksa. 

Pemeriksaan dilakukan oleh Tim Evaluasi Pelaksanaan Diklat Korps Mahasiswa Siaga 905 Jagal Abilawa atau Menwa yang dibentuk UNS. 

Evaluasi: Tim dibentuk untuk mencari data dan temuan baru terkait kegiatan yang membuat seorang mahasiswa tewas. 

“Tim evaluasi ini kami batasi secepatnya agar bisa mendahului dari pihak kepolisian untuk mendapatkan evaluasi dan merekomendasikan hasilnya ke pimpinan untuk selanjutnya menjatuhkan sanksi ke ormawa tersebut,” kata Sutanto mengutip Antara. 

Terancam Ditutup: Sutanto mengatakan keputusan lebih lanjut tergantung dari hasil evaluasi. 

Tidak menutup kemungkinan Menwa ditutup selamanya oleh UNS jika tim evaluasi menghendaki demikian. 

Diperiksa Polisi: Sutanto mengatakan seluruh anggota Menwa juga tela hdiperiksa oleh kepolisian. 

Mengenai dugaan pidana, UNS menyerahkan kepada pihak kepolisian. 

“Persoalan ini kami serahkan ke kepolisian apakah itu dugaan kekerasan atau kecelakaan biasa,” katanya.

Kasus: Sebelumnya, mahasiswaa bernama Gilang Endi (23) meninggal dunia saat mengikuti pendidikan dan latihan dasar resimen mahasiswa (diklatsar menwa). 

Diklatsar dilakukan di bawah Jembatan Jurug Kecamatan Jebres Solo pada Minggu lalu (24/10).

Berdasarkan autopsi, ada tanda kekerasan serius di kepala korban.

Polisi menduga korban meninggal dunia akibat mengalami penyumbatan otak.

Baca juga:

​Kronologi Meninggalnya Gilang Endy Saat Diklat Menwa Versi Pihak Kampus ​

​Mahasiswa UNS Diduga Alami Penyumbatan Otak Hingga Tewas di Diklat Menwa ​

​Fakta-fakta Kematian Mahasiswa UNS Saat Diklat Menwa di Bengawan Solo​

​