Budaya Pop

Viral Cuitan Soal Split Bill, Ini Tata Krama Saat Kencan Pertama

Ray Muhammad — Asumsi.co

featured image
Ilustrasi. Foto: Pixabay

Kencan pertama dengan orang yang baru dikenal, biasanya meninggalkan kesan untuk berlanjut kehubungan berikutnya atau tidak. Makan di kafe atau restoran, biasanya menjadi pilihan sebagai lokasi kencan pertama.

Cuitan Viral

Baru-baru ini, viral cuitan warganet yang mengungkapkan prinsipnya saling membagi tagihan pesanan masing-masing alias split bill saat kencan pertama dengan kenalan yang baru ditemuinya.

Cuitan tersebut dibagikan oleh akun @tikotapicokin. Ia mengunggah tangkapan layar jatah bayaran pesanan masing-masing yang dinikmati saat kencan pertama.

Cuitan ini pun viral dan ramai menjadi obrolan di dunia maya. Banyak warganet yang setuju dengan sikap split bill saat kencan pertama dan seterusnya, selama statusnya masih sebagai pacar.

Tata Krama Kencan Pertama

Hal yang menarik untuk dibahas yakni bagaimana seharusnya kita bersikap saat kencan pertama. Psikiolog dari Personal Growth, Ratih Ibrahim, mengungkapkan tata krama kencan pertama secara tradisional, seluruhnya bergantung pada laki-laki.

“Kalau bicara manner, pada dasarnya first date itu konsep yang patriarki. Konsep patriarki yang harus mulai duluan laki-lakinya. Perempuan enggak boleh mengajak duluan terus yang menentukan tempat makan atau dating dimana,” kata Ratih kepada Asumsi.co melalui sambungan telepon, Jumat (22/10/2021).

Ia menambahkan, bila konsep tata krama tradisional yang diterapkan saat kencan pertama, maka perempuan prinsipnya menurut akan waktu dijemput, lokasi kencan, sampai diantar pulang kembali.

“Jangan ketemuan langsung di TKP, mal atau kafenya. Si laki-laki harus jemput ke rumah perempuannya, dan ketemu sama orang tuanya. Nanti yang berperan dominan laki-lakinya, maka kewajibannya yang bayarin si laki-laki. Ini konsep dasar tata krama tradisional,” terangnya.

Namun, seiring pemikiran masyarakat yang lebih maju dan modern, kata Ratih, terjadi perubahan pola pikir yang memposisikan bahwa laki-laki dan perempuan setara.

“Bila manner ini yang diterapkan, ajakan nge-date bisa dari kedua sisi. Jadi, sebenarnya bisa pakai aturan yang mana saja. Dua-duanya bisa menentukan kelanjutan hubungan. Kalau lebih modern pola pikirnya, bisa saja keduanya bayar masing-masing,” imbuhnya.

Prinsip Split Bill

Ratih Ibrahim berpendapat, saat laki-laki dan perempuan kencan pertama dengan orang yang baru dikenal, memang lebih baik mengeluarkan uang masing-masing untuk makan, nonton film, atau kegiatan kencan lainnya.

“Kalau sudah lebih dekat, baru bisa dilihat siapa yang bayar. Bisa menentukan kalau kencan berikutnya, si perempuan yang bayar, terus pas kencan lagi nantinya si laki-laki, begitu seterusnya,” tuturnya.

Ia pun berbagi soal anaknya yang kebetulan masih di usia remaja menuju dewasa, dan sering mengajak sang kekasih untuk kencan. Putranya, kata Ratih, lebih menerapkan pola pikir modern.

Ratih bilang selama berpacaran, baik sejak kencan pertama dan seterusnya, sang anak memilih untuk menerapkan prinsip split bill kepada pasangan.

“Anak-anak gue kebetulan lebih modern ketika nge-date, dia dan pacarnya saling bayar sendiri-sendiri atau split bill. Bukannya pelit atau enggak mampu. Bayar sendiri atau split the bill. Misalnya makan anak saya yang bayar, mau nonton ceweknya yang beli tiket,” ungkapnya.

Tak Memanfaatkan

Ratih menegaskan, kalau laki-laki bukan perahan perempuan untuk bisa selalu membayar semua biaya yang dikeluarkan untuk kencan. Bukan pula untuk dimanfaatkan agar bisa membayar semua keinginannya.

Terlebih, kata dia, pacaran yang masih di usia remaja posisinya masih menerima uang pemberian dari orang tua. Maka menurutnya, laki-laki juga jangan sampai mau dimanfaatkan oleh perempuan hanya karena alasan cinta.

“Kecuali ceweknya lagi ulang tahun, baru dia mungkin inisiatif mau traktir. Saya males banget kalau anak saya pacaran sama cewek yang enggak independen. Saya bakal enggak welcome sama dia. Saya berharap anak saya dapat pasangan yang pintar dan independen karena dari situ, kelihatan dia merasa punya harga diri,” jelas Ratih.

Namun, dirinya menyayangkan adanya fenomena perempuan yang merasa lebih berhak dimanja saat diajak kencan oleh laki-laki. Hal semacam ini, menurutnya tidak pantas.

“Kan ada juga tuh perempuan yang minta jemput, dia yang atur makan dan nonton di mana, tapi semuanya cowoknya yang bayar. Kesalahpahaman ini harus diluruskan. Intinya, selama masih sanggup bayar, sebaiknya bayar masing-masing, dan tidak saling memanfaatkan,” imbuh Ratih.

Share: Viral Cuitan Soal Split Bill, Ini Tata Krama Saat Kencan Pertama