Sebanyak 250 tenaga kesehatan (nakes) di Papua turun ke jalan meminta aparat menjamin keamanan mereka selama menjalankan tugas. Aksi dilakukan usai terjadi penyerangan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhada puskesmas di Distrik Kiwikrok, Kabupaten Pegunungan Bintang pada Senin lalu (13/9).
Long March: Mengutip siaran pers yang diterbitkan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Papua, 250 tenaga kesehatan melakukan aksi unjuk rasa pada Kamis kemarin (16/9).
Mereka melakukan long march mengelilingi jalan protokol di Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua sebagai ungkapan dukcita kepada Gabriella Meilani, perawat Puskesmas Kiwirok, yang menjadi korban serangan KKB.
Nyalakan Lilin: Ratusan tenaga kesehatan juga seraya menyalakan 1.000 lilin saat menggelar unjuk rasa. Mereka berharap aparat keamanan benar-benar keselamatan mereka selama bertugas.
“Kami juga berharap kejadian serupa tidak lagi berulang sehingga tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan dengan tenang tanpa ada tekanan maupun rasa takut,” tutur Ketua IDI Wilayah Papua, dr Donald Aronggear, SpB(K).
Penyerangan KKB: Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang puskesmas di Distrik Kiwikrok, Kabupaten Pegunungan Bintang pada Senin lalu (13/9). Tenaga kesehatan menjadi korban atas peristiwa tersebut.
Salah satunya adalah Gabriella Meilani (22) yang terjatuh ke dalam jurang. Tim bahkan kesulitan untuk mengevakuasi jenazah Gabriella lantaran medan yang sulit.
Sementara itu, satu orang nakes bernama Gilbert Sokoy sejauh ini masih belum diketahui keberadaannya. Gubernur Lukas Enembe sudah meminta aparat keamanan untuk melakukan pencarian hingga ditemukan.: