Isu Terkini

Kemendikbud Beli Laptop Zyrex Senilai Rp700 Miliar Tanpa Tender, Lewat E-Katalog

Ikhwan Hardiman — Asumsi.co

featured image
Marvin Meyer/ Unsplash

Proyek pengadaan laptop buatan dalam negeri senilai triliunan rupiah oleh Kemendikbudristek menimbulkan polemik. Salah satu hal yang menyita perhatian dalam proyek itu adalah penunjukan PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk sebagai salah satu vendor yang akan menyediakan laptop.

Perusahaan dalam negeri itu mendapat pesanan untuk menyediakan 165 ribu unit laptop dengan nilai Rp700 miliar. Perusahaan itu juga mengaku siap untuk memenuhi kebutuhan laptop dalam negeri senilai Rp17 triliun sampai 2024.

Tidak melalui tender

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan tidak melalui tender ketika memesan laptop dari PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk. Kemendikbudristek beralasan pengadaan barang dan jasa di tingkat pusat tidak memerlukan hal tersebut.

“Setiap pihak yang mengikuti pengadaan barang dan jasa wajib terdaftar dan wajib menyediakan e-catalog, yang di pusat tidak tender,” ujar Kabiro Perencanaan Kemendikbudristek, Samsuri dalam keterangan tertulis kepada Asumsi.co, Jumat (30/7/2021).

Meski demikian, Samsuri mengatakan pengadaan peralatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk program tersebut telah memenuhi standar LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa).

Samsuri berkata proses pemesanan laptop dari PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk dilakukan melalui e-catalog LKPP. Proses negosiasi juga dilakukan di dalam sistem tersebut.

Alasan memilih Zyrex

Samsuri membeberkan alasan pihaknya menunjuk PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk karena produknya sudah memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

“Terkait Zyrex, dinilai Kementerian Perindustrian sudah memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk penyediaan laptop tadi. Sehingga bisa tayang di e-catalog,” ujarnya.

Berdasarkan penelusuran Asumsi.co, ada enam produk milik PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk yang memiliki sertifikat TKDN. Enam produk yang memiliki sertifikat TKDN adalah Notebook Zyrex Chromebook 360 (36,89 persen); Notebook Zyrex Chromebook M432 (37,09 persen); PC Zyrex Discovery BF24 (32,13 persen); Notebook Zyrex Cruiser 20 (36,11 persen); Notebook Zyrex Sky 232 (35,87 persen); dan Tablet ZYREX ZT216X (31,55 persen).

Selain PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk, Samsuri berkata ada perusahaan lain yang juga ditunjuk oleh pemerintah untuk menyediakan laptop yang diberi nama Merah Putih itu. Namun, dia menyebut lupa nama perusahaan lain yang dimaksud.

Dia hanya menegaskan harga yang ditawarkan perusahaan penyedia laptop Merah Putih, khususnya PT Zyrexindo Mandiri Buana Tbk cocok dengan yang diharapkan pemerintah. Selain itu, spesifikasinya juga sesuai dengan yang diminta.

Berdasarkan sosialisasi Penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN) Kemendikbudristek pada 14 Juli 2021, ada lima perusahaan lain yang memiliki laptop dengan sertifikat TKDN. Perusahaan lain itu adalah PT Tera Data Indonusa, PT Supertone, PT Bangga Teknologi Indonesia, PT Evercoss Technology Indonesia, dan PT Acer Manufacturing Indonesia.

190 ribu laptop untuk tahun 2021

Mendikbudristek Nadiem Makarim menyampaikan pihaknya akan mengirim 190 ribu laptop ke 12 ribu sekolah sepanjang 2021. Laptop itu bagian dari proyek digitalisasi di jenjang PAUD, SD, SMP, SMA.

Nadiem menyatakan telah menyiapkan anggaran Rp1,3 triliun untuk membeli laptop produk dalam negeri.

Corporate Secretary Zyrex, Evan Jordan menyampaikan pihaknya telah menerima pesanan sebanyak 165.000 unit laptop dari 2 (dua) distributornya untuk kebutuhan pengadaan di Kemendikbudristek dalam program digitalisasi pendidikan. Seluruh laptop tersebut akan dikirim ke sekitar 8.000 sekolah sebelum Desember 2021.

“Kami sanggup memproduksi total 317.000 Laptop sehingga masih bisa menyuplai kebutuhan di DAK di tingkat provinsi, kabupaten dan kota”, kata Evan dalam keterangan tertulis.

Zyrex juga diklaim baru saja menambahkan 4 lini produksi perakitan dan hingga kini berjumlah sebanyak 8 lini produksi. Sehingga perusahaan itu mempunyai kapasitas produksi melebihi 430.000 laptop, di atas kebutuhan peralatan TIK 2021 di Kemendikbudristek dan yang melalui DAK pendidikan.

ZYREX menegaskan siap memproduksi laptop sesuai Rencana Pengadaan produk TIK untuk PAUD, SD, SMP, SMA, SLB dan SMK per tahun 2021-2024 yang mencapai minimal 1,3 juta Laptop senilai Rp 17 Triliun, belum termasuk yang dialokasikan via DAK provinsi, kabupaten dan kota.

Share: Kemendikbud Beli Laptop Zyrex Senilai Rp700 Miliar Tanpa Tender, Lewat E-Katalog