Surat Perselingkuhan Presiden Kennedy Jadi Barang Seni, Harga Lelangnya Fantastis!

Percaya tidak ada surat yang bisa dilelang dan bernilai jual tinggi? Ada, yaitu salah surat tulisan tangan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy. Surat perselingkuhan sang presiden yang dilelang di Rumah Lelang RR Boston, Amerika Serikat.

Melansir CNN, surat ini bukan surat sembarangan. Sepucuk surat tulisan tangan Presiden Ke-35 AS ini ditujukan untuk selingkuhannya, yaitu Gunilla von Post.

Siapa Von Post?

Von Post merupakan aristokrat asal Swedia. Kennedy dan wanita ini bertemu pertama kali pada musim panas tahun 1953 di Cannes, Perancis hanya beberapa minggu sebelum pernikahan Kennedy dan Jacqueline Bouvier pada 12 September.

Baca juga: Disaster Girl, Meme yang Dihargai Rp7 Miliar Lewat NFT​

Kala itu ia belum menjadi orang nomor satu di negeri adidaya, masih menjabat sebagai anggota senat dari negara bagian Massachusetts. Keduanya pernah menghabiskan waktu bersama dan menjalin hubungan cinta di Swedia pada Agustus 1955, saat berstatus suami dari Bouvier. 

Von Post meninggal pada tahun 2011 dan, sebelum kematiannya, menulis memoar tahun 1997 tentang hubungannya dengan mantan presiden berjudul “Love, Jack.”

Sedangkan Kennedy tewas dibunuh pada 22 November 1963 akibat ditembak oleh Lee Harvey Oswald saat sedang berada di mobil di tengah iring-iringan.

Apa Isi Suratnya?

Surat itu ditulis John F. Kennedy di atas kertas resmi Senat Amerika Serikat dengan cap pos sekitar tahun 1955 hingga 1956. Isi suratnya begitu personal. Ada kesan Kennedy yang menggambarkan kebersamaan dengan von Post sebagai kenangan terindah dalam hidupnya.

“Semua kenangan bersamamu akan selalu menerangi hidupku,” demikian petikan kalimat dalam surat tersebut.

Rumah lelang juga mengungkapkan, ada isi surat yang berisikan pernyataan bahwa ia berniat mengakhiri pernikahannya dan memboyong  Von Post ke Amerika Serikat.

Namun, niatan sang presiden digagalkan oleh ayahnya, terlebih saat itu bertepatan dengan peristiwa keguguran kandungan yang dialami oleh Jacqueline pada tahun 1955.

Ada pula surat tertanggal Februari 1956 yang isinya, Kennedy menanggapi kabar pernikahan Von Post, dengan pemilik tanah bernama Anders Ekman.

“Saya harus mengatakan saya sedih mengetahui bahwa, bagaimanapun, kamu tidak datang ke AS. Dan kamu menikahi seorang petani,” bunyi petikan surat lainnya.

Selepas itu, mereka berhenti saling berkirim surat pada 1956. Mereka sempat bertemu kembali, pada tahun 1958 di acara gala Waldorf Astoria. Keduanya hadir bersama pasangan masing-masing, dan Von Post sedang hamil pada saat itu. 

Berapa Harga Lelangnya?

Koleksi delapan halaman, mencakup satu surat lengkap dan dua pesan parsial yang berasal dari koleksi pribadi Von Post ini, dilaporkan CNN bakal dilelang dengan harga lebih dari USD 30.000.

Harga lelang ini setara dengan Rp425.724.000. Penawaran untuk surat-surat saat ini sedang berlangsung secara daring di situs RR, dan bakal berakhir pada 12 Mei 2021.

Nilai lelang kali ini disebut sebagai penjualan memorabilia presiden terbesar, usai lelang foto tanda tangan dan surat pribadi yang ditulis oleh Presiden Abraham Lincoln.

Baca juga: Rekam Jejak Joe Biden di Dunia Politik AS​

Mahalnya harga lelang surat ini dinilai wajar. Peneliti Budaya dan Media Universitas Gadjah Mada Christian Budiman menilai, barang seni yang mengandung perjalanan sejarah unik, terlebih ada faktor ketokohan di baliknya, secara otomatis bakal menempati hierarki seni yang tinggi.

“Salah satunya karena juga faktor produksi yang terbatas, sehingga memiliki derajat penahbisan yang tinggi, dan dalam perkembangannya (membeli barang hasil lelang) dimanfaatkan sebagai penanda status sosial,” jelasnya melalui keterangan tertulis yang diterima Asumsi.co, Jumat (7/5/21).

Selain itu, kata dia, rumah lelang pastinya sudah menargetkan, siapa segmen utama yang ingin dituju dari lelang barang ini, yakni yang mengidolakan sosok Kennedy hingga mengoleksi berbagai barang bernuansa sang presiden.

“Aktivitas koleksi bakal dilakukan dengan membeli setiap dokumentasi dan properti aktivitasnya (idola). Mereka biasanya mengoleksinya secara khusus atau menaruhnya di museum,” pungkasnya.