Vaksin Covid-19

Dikabarkan Bisa Mengentalkan Darah, Seberapa Efektif Sih Vaksin AstraZeneca?

Irfan — Asumsi.co

featured image
Unsplash/Mat Napo

Sebanyak 1,1 juta vaksin AstraZaneca telah didistribusikan ke
tujuh provinsi oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk penyuntikan dosis
pertama. Namun penggunaan vaksin ini sempat ditunda karena sejumlah laporan
yang menyebut AstraZaneca menyebabkan pengentalan darah.

Kabar mengenai dampak negatif AstraZeneca pada
tubuh tersebar lebih dulu di Eropa. Ini menyusul laporan adanya pembekuan darah
yang cukup parah usai vaksin di Denmark. Tak butuh waktu lama, laporan ini
menyebar ke seantero benua biru dan membuat satu per satu negara di Eropa
menghentikan sementara penggunaan AstraZaneca.

Namun, mengutip laman dw.com, European Medicines Agency (EMA) mengatakan vaksin
AstraZeneca sejatinya aman untuk digunakan. Tak ada kasus yang diketahui
terkait penyebab kematian yang disebabkan oleh vaksinasi virus corona. Hal
tersebut ditambah oleh pernyataan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang
mengatakan bahwa manfaat vaksin AstraZeneca lebih besar daripada risikonya dan
merekomendasikan agar vaksinasi dilanjutkan.

Pernyataan ini cukup berdampak dan membuat
beberapa negara di Eropa mulai melanjutkan kembali penggunaan AstraZaneca.

Namun, seberapa efektif sih vaksin AstraZeneca?

Dalam rilis AstraZaneca disebut kalau studi uji
coba skala besar di Amerika Serika menunjukkan bahwa vaksin tersebut 79 persen
efektif dalam mencegah penyakit bergejala. Uji coba lebih dari 32.000
sukarelawan di Amerika Serika, Chili, dan Peru juga menunjukkan kemanjuran 100
persen terhadap penyakit parah atau kritis dan rawat inap.

AstraZaneca mengklaim kalau dewan keamanan
independen telah memeriksa fenomena pembekuan darah selama uji coba, termasuk
kelainan yang dikenal sebagai trombosis sinus vena serebral (CVST) yang
ditemukan dalam beberapa kasus setelah orang menerima vaksin. AstraZeneca
mengatakan dewan keamanan tidak menemukan peningkatan risiko trombosis atau
peristiwa yang ditandai dengan trombosis di antara 21.583 peserta yang menerima
setidaknya satu dosis vaksin.

Hasil sebelumnya dari studi tahap akhir di
Inggris, Brazil, dan Afrika Selatan juga telah menunjukkan bahwa AstraZeneca 76
persen efektif melawan virus corona asli setelah dosis pertama. Ketika dosis
kedua diberikan 12 pekan setelah dosis pertama, kemanjurannya meningkat hingga 82
persen. Vaksin juga terbukti mengurangi durasi pelepasan dan viral load, yang
dapat memperlambat penularan virus.

Sebuah studi tentang potensi vaksin AstraZeneca
terhadap varian B117 yang dikutip Asumsi dari dw.com juga memperlihatkan kemanjuran serupa dengan dampak
baiknya pada pencegahan virus corona asli.

WHO telah merekomendasikan penggunaan vaksin
AstraZeneca untuk orang yang berusia 18 tahun ke atas, termasuk orang yang
berusia 65 tahun ke atas. Badan Obat Eropa juga melaporkan vaksin AstraZeneca
dapat digunakan untuk mencegah penyakit pada orang yang berusia 18 tahun ke
atas.


Sementara untuk orang tua, EMA menyebut sejauh ini
tidak ada hasil yang menunjukkan seberapa baik vaksin akan bekerja untuk
mereka. STIKO, komisi vaksin di Jerman juga telah menyarankan agar AstraZeneca
hanya diberikan kepada orang yang berusia 64 tahun ke bawah. Komisi tersebut
mengutip kurangnya data mengenai keefektifan vaksin untuk orang tua.

Bagaimana cara kerja AstraZeneca?

Vaksin AstraZeneca bukanlah vaksin mRNA seperti
Moderna dan BioNTech-Pfizer, tetapi vaksin virus vektor. AstraZeneca
menggunakan virus flu tidak berbahaya yang umum pada simpanse sebagai mekanisme
transportasi. Vaksin tersebut mengangkut protein permukaan SARS-CoV-2 ke sel
manusia, di mana ia memicu respons kekebalan terhadap virus corona.

Tidak seperti vaksin BioNTech-Pfizer dan Moderna,
vaksin AstraZeneca tidak harus disimpan pada suhu yang sangat rendah. Vaksin
dapat disimpan, diangkut dan ditangani pada suhu pendinginan normal (2-8
derajat Celcius / 36-46 derajat Fahrenheit) selama setidaknya enam bulan.
Menurut AstraZeneca, rantai pasokan vaksin yang sederhana dan perjanjian
nirlaba akan membuat ketersediaan vaksin ini lebih terjangkau.

Share: Dikabarkan Bisa Mengentalkan Darah, Seberapa Efektif Sih Vaksin AstraZeneca?