General

Rekam Jejak Joe Biden di Dunia Politik AS

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Mantan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akhirnya mengumumkan bahwa dirinya secara resmi akan ikut meramaikan pertarungan di Pemilihan Presiden (Pilpres) AS 2020 mendatang. Ia akan maju sebagai kandidat capres dari Partai Demokrat, bersaing dengan 19 kandidat lainnya dari partai yang sama termasuk politikus senior sekaligus senator Bernie Sanders.

Pengumuman tersebut disampaikan Biden melalui akun resmi Twitter-nya @JoeBiden pada Kamis, 25 April 2019 waktu AS. Dalam sebuah unggahan berupa video itu, Biden mengatakan bahwa ia tidak bisa hanya berdiam diri saja, sementara Presiden AS saat ini, Donald Trump, sedang berupaya mengubah karakter bangsa Amerika Serikat.

“Nilai-nilai utama bangsa ini, kedudukan kita di dunia, demokrasi kita, semua yang telah membuat Amerika, saat ini sedang dipertaruhkan. Itulah sebabnya, hari ini saya mengumumkan pencalonan saya untuk Presiden Amerika Serikat,” tulis Biden, Kamis, 25 April 2019.

The core values of this nation… our standing in the world… our very democracy…everything that has made America — America –is at stake. That’s why today I’m announcing my candidacy for President of the United States. #Joe2020 https://t.co/jzaQbyTEz3— Joe Biden (@JoeBiden) April 25, 2019

Menariknya, pengumuman terhadap pencalonan Biden itu langsung direspons Trump. Lewat akun Twitter resminya @realDonaldTrump, Trump menuliskan kalimat psywar kepada Biden. “Selamat datang ke perlombaan Sleepy Joe … Ini tidak akan menyenangkan – Anda akan berhadapan dengan orang-orang yang benar-benar memiliki ide yang gila dan sakit,” tulis Trump, Kamis, 25 April 2019.

Welcome to the race Sleepy Joe. I only hope you have the intelligence, long in doubt, to wage a successful primary campaign. It will be nasty – you will be dealing with people who truly have some very sick & demented ideas. But if you make it, I will see you at the Starting Gate!— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) April 25, 2019

Biden memang tercatat sebagai kandidat Demokrat yang paling berpengalaman di pentas politik Negeri Paman Sam. Buktinya, ia juga merupakan seorang senator selama enam periode. Dalam beberapa tahun terakhir, ia juga sudah menikmati popularitas yang tinggi di kalangan Demokrat.

Biden juga disebut memiliki daya tarik terkuat dari kandidat capres Demokrat di seluruh Midwest, di mana dalam beberapa tahun terakhir banyak pemilih berpendapatan rendah telah meninggalkan partai demi mendukung Trump.

Belakangan, Biden dihadapkan pada isu pelecehan perempuan. Dia dituduh menyentuh secara tidak pantas sejumlah perempuan. Terkait hal ini Biden telah meminta maaf.

Jauh sebelum pengumuman dirinya untuk ikut bertarung di Pilpres AS 2020, Biden, yang sebelumnya menjabat sebagai wakil presiden dari Barack Obama, secara konsisten memimpin setiap jajak pendapat primer nasional Demokrat. Misalnya saja jajak pendapat RealClearPolitics yang menempatkan Biden sebagai favorit dengan dukungan 29,3 persen, diikuti oleh Senator Independen Bernie Sanders dengan 23 persen.

Perjalanan Karier Politik Joe Biden

Joe Biden merupakan anggota Partai Demokrat dan Senator senior dari Delaware. Sosok politikus senior AS bernama lengkap Joseph Robinette Biden Jr ini lahir pada 20 November 1942 di Scranton, Pennsylvania. Ia merupakan anak pertama dari empat bersaudara yang tumbuh dalam keluarga Katolik-Irlandia.

Biden berhasil menyelesaikan studinya dari Archmere Academy di Claymont dan lulus pada 1961. Lalu pada 1965, ia juga berhasil menyelesaikan pendidikannya di University of Delaware di Newark. Tak berhenti sampai di situ, ia kemudian meneruskan pendidikan ke Syracuse University College of Law dan lulus pada 1968.

Selama 1968, Biden sempat menjadi juru tulis selama enam bulan di sebuah firma hukum Wilmington yang dikepalai oleh William Prickett dari Partai Republik setempat. Bahkan, Partai Republik setempat mencoba merekrutnya , tetapi ia menolak karena ketidaksukaannya terhadap kandidat presiden dari Partai Republik Richard Nixon.

Kemudian, pada 1972 ketika dirinya menginjak usia 29 tahun, Biden berhasil terpilih menjadi anggota Senat AS dan mulai menjabat beberapa minggu kemudian ketika ia berusia 30 tahun, di mana usia ini merupakan usia minimum untuk memasuki Senat. Namun, tepat sebelum Biden menjabat, sebuah tragedi pun terjadi, di mana istrinya Neilia dan bayi perempuannya Naomi tewas dalam kecelakaan mobil.

Dalam pertarungan meraih kursi eksekutif di AS, Biden pertama kali mencalonkan diri dalam Pilpres AS pada tahun 1988. Namun, ia memutuskan untuk mundur setelah mengakui bahwa ia telah menjiplak pidato Neil Kinnock, pemimpin Partai Buruh di Inggris pada saat itu.

Perjalanan politik Biden pun terus berlanjut. Setelah itu, ia coba membangun lagi karier politiknya di Senat hingga akhirnya menjadi ketua komite kehakiman dan hubungan luar negeri. Pada 2008, ia memutuskan untuk mencalonkan diri lagi sebagai calon presiden, namun akhirnya gagal lantaran tak mendapatkan dukungan politik yang dibutuhkan.

Pada 22 Agustus 2008, Barack Obama mengumumkan bahwa dirinya memilih Biden sebagai pasangan bakal calon wakil presidennya dalam pemilihan presiden 2008. Selain sempat menjabat sebagai wakil presiden di era Barack Obama selama dua periode, Biden juga pernah menjabat sebagai senator selama enam masa jabatan. Biden sempat disebut akan maju lagi pada 2016, tetapi batal terlaksana setelah kematian putranya, Beau, akibat tumor otak.

Kini, Biden pun memutuskan untuk ikut bertarung di Pilpres AS 2020. Ia dianggap memiliki daya tarik terkuat dari kandidat capres Demokrat, bahkan menjadi penantang serius dari Trump.

Share: Rekam Jejak Joe Biden di Dunia Politik AS