Pasangan calon bernomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno mulai ancang-ancang merangsek masuk ke basis massa yang ada di Jawa Tengah. Bahkan, Ketua Badan Pemenangan Prabowo-Sandi Jawa Tengah, Abdul Wachid menyatakan bakal memindahkan markas pemenangannya ke Jawa Tengah mulai awal Januari 2019 nanti.
Wachid menyebut bahwa apa yang timnya lakukan semata untuk meraup suara yang lebih besar di propinsi yang kenal sebagai basis massa terbesar bagi PDIP tersebut.
“Ini kan daerah yang cukup luas dan padat masih rawan. Padahal dari survei elektabilitas kandidat kita masih cukup kalah, jadi harus kita gempur dan lebih pendekatan di sana,” kata Wachid saat berbincang dengan wartawan, Senin 10 Desember 2018.
Wachid bahkan berani memastikan bila Prabowo-Sandi telah mampu memegang basis massa yang ada di Banten dan Jawa Barat.
Untuk massa Jawa Tengah dan Jawa Timur sendiri, katanya akan direbut dengan berbagai pendekatan secara langsung.
“Yang jelas sesuai obrolan dengan Bang Sandi, memang awal Januari mendatang, tim BPN akan turun ke Jateng dan Jatim. Namun banyak konsentrasi di Jawa Tengah,” aku pria yang juga menjadi Ketua DPD Gerindra Jateng tersebut.
Door to Door Populerkan Prabowo
Wachid menyatakan Prabowo-Sandi nantinya menerapkan pola door to door untuk meraih simpati warga Jateng. Strateginya itu mirip MLM dengan menyasar semua pelosok daerah yang dianggap popularitas Prabowo-Sandi masih kecil.
Pola strategi ini, menurut Wachid semata demi mendekatkan figur Prabowo maupun Sandi kepada rakyat Jateng. Ia menganggap markas pemenangan di Jakarta terlampau jauh dan dianggap telah memiliki suara yang kuat. Sehingga konsentrasi di tiga bulan kedipan di alihkan ke Jateng.
Lebih lanjut, pihaknya juga akan menempatkan empat markas sekaligus di eks-Karesidenan Surakarta. Empat posko itu akan dikendalikan langsung oleh Ketua Pusat Tim BPN Prabowo-Sandi, Jenderal (Purn) Djoko Santoso.
Ajak Rachmawati Blusukan
Sedangkan Sandiaga Uno rencananya memilih markas di Magelang. “Nanti pak Prabowo fokusnya ke Jawa Timur, namun beliau juga akan sering ke Jateng. Daerah daerah yang nasionalis juga akan diterjuni oleh beliau,” tuturnya.
Untuk memperkuat kampanye di 35 kabupaten/kota Jawa Tengah, Abdul mengungkapkan, salah satu putri Proklamator RI, Rachmawati Soekarnoputri nantinya ikut terjun bersama Prabowo-Sandi.
Ia berpendapat keberadaan Rachmawati sangat penting untuk mengalihkan dukungan warga dari Jokowi yang didukung Megawati, menjadi berpaling ke Prabowo-Sandi.
“Mengingat sama-sama basis ideologinya Soekarno, maka bu Rahmawati sebagai salah satu trahnya akan lebih banyak memberikan pengarahan kepada warga yang pecinta Soekarno unuk memilih Prabowo-Sandi,” bebernya.
Lebih jauh lagi, Wachid menyampaikan pihaknya akan mulai menggempur basis massa PDIP yang berada di garis pantai utara Jateng maupun pesisir selatan.
Sandi Bakal Penetrasi ke Pantura
Pesisir selatan yang akan digempur oleh tim BPN Prabowo-Sandi mencakup Banyumas, Cilacap, Kebumen, Purbalingga dan Magelang. Wilayah Surakarta yang digempur ialah Boyolali, Sragen, Karanganyar dan Wonogiri.
“Itu basis-basis merah yang harus kita gempur juga. Jadi waktu tiga bulan itu hsrus kita gunakan seefektif mungkin untuk memenangkan suara Prabowo Sandi,” tambahnya.
Untuk pesisir utara yang ditarget adalah basis massa santri yang selama ini dibawah komando anak-anak ulama kharismatik pengasuh Ponpes Al Anwar Rembang, KH Maimoen Zubair.
“Meraih massanya anaknya Mbah Moen kayak Gus Wafi dan Gus Najih itu jadi tugasnya Bang Sandi,” ungkapnya.
Ia mengaku pemindahan markas pemenangan Prabowo-Sandi ke Jateng sebenarnya mengacu pada perolehan suara Sudirman Said-Ida Fauziyah saat bertarung di Pilgub Jateng kemarin.
Saat itu raihan suara Sudirman-Ida mampu bertengger di angka 42 persen. Itu menandakan Jawa Tengah bukan lagi kandang banteng. “Bukan lagi basisnya banteng moncong putih sekarang. Lha wong pas Pilgub aja Pak Sudirman bisa mendapat suara 42 persen kok,” cetusnya.
Elektabilitas Prabowo-Sandi Ditarget 47 Persen
Alasan kedua, tak lain karena hasil survei internal parpol koalisinya, elektabilitas Prabowo-Sandi memang harus diperbesar di Jateng.
“Ketua tim BPN, Jenderal Djoko Santoso akan memulai semuanya dari Solo Raya,”.
Terlebih lagi, sejauh ini elektabilitas Prabowo-Sandi di Jateng masih berkutat pada angka 39-40 persen atau terpaut 10-11 persen dari rivalnya Jokowi-Ma’ruf. “Kita targetkan optimalkan kampanye tiga bulan supaya elektabilitas calon kita naik sampai kisaran angka 45 atau 47 persen,” sambungnya.
Dilain pihak, pemindahan markas pemenangan Prabowo-Sandi ke Jateng pun diamini oleh Sudirman Said. Dalam keterangan resmi yang diperoleh Asumsi.co, pria yang menjabat Direktur Materi Debat BPN Prabowo-Sandi itu dengan gamblang menegaskan Jateng merupakan propinsi terpenting yang harus dimenangkan pihaknya.
“Saya meyakini hasilnya akan lebih baik dari hasil Pilgub. Karena Sandi akan lebih banyak turun menyapa warga lokal,” paparnya.
Berkaca dari Pilpres 2014 silam, ia menjelaskan Prabowo kalah delapan juta suara dari Jokowi. Setelah ditelisik, rupanya mana enam juta suara di antaranya didulang Jokowi dari Jateng.
“Kalau persentase perolehan suara pasangan 02 nanti seperti Pilgub Jateng kemarin saja Insyallah kita menang,” katanya mantap.