Apa yang terlintas di benak kalian kalau mendengar kata “pasar malam”? Malam hari? Ramai? Berisik? Roda gila? Bianglala genjot?
Buat sebagian kecil crazy rich people, mungkin pasar malam tidak signifikan di hidupnya. Bahkan mungkin, mereka tidak pernah tau bagaimana rasanya deg-degan nontonin aksi pemotor gila yang memanjat tembok dengan dua roda motor. Namun bagi sebagian besar masyarakat, pasar malam adalah obat bagi para pencari hiburan yang dananya pas-pasan.
Fenomena pasar malam ini pun tidak hanya ada di Indonesia ataupun negara-negara Asia yang memang memiliki pasar malam sebagai bagian dari budaya rakyatnya. Di seluruh dunia, pasar malam merupakan salah satu hiburan rakyat yang terjangkau. Di Amerika Serikat, kalau kalian menonton film-film Hollywood, pasar malam sering menjadi bagian dari tempat adegan seru seperti kejar-kejaran. Biasanya, pasar malam ini menjadi hiburan di kawasan suburban atau daerah pedesaan. Begitu pun di berbagai kawasan lain di dunia.
Dalam berbagai skala, pasar malam menjadi hiburan yang seringkali justru dikejar para pelancong dari seluruh dunia. Sebut saja San Francisco Underground Market, Amerika Serikat. Keunikan pasar malam ini adalah karena pasar malam ini mengangkat konsep bawah tanah. Dimulai di tahun 2009, acara ini awalnya memiliki tujuan sederhana: memberikan ruang bagi para koki yang ingin memperkenalkan hasil karya makananya. Karena ramainya peminat, daftar masuk untuk acara ini dilakukan secara daring.
Sedangkan Thailand punya Ratchada Night Bazaar. Setiap akhir pekan, Ratchada merupakan pasar malam yang dipenuhi oleh para turis mancanegara. Di pasar malam Ratchada ini, para turis seringkali berburu celana jeans bekas, kamera kuno, atau furnitur. Aksesoris-aksesoris tradisional dan kesenian tradisional Thailand pun merupakan salah satu daya tarik para turis. Sama seperti di Indonesia, di pasar malam Ratchada ini para pembeli juga dapat melakukan tawar menawar.
Tidak hanya di Asia atau Amerika, pasar malam juga ada di dataran Afrika. Tepatnya adalah pasar malam Marrakech. Kota tua ini menyajikan pasar malam yang begitu dikejar para turis di sana. Apa yang ditawarkan pasar malam ini? Makanan murah nan lezat! Dengan kuliner khas Maroko yang penuh dengan rempah-rempah, kalian juga dapat menemukan acara-acara yang khas dengan pasar malam seperti acara musik, pelukis, dan peramal.
Dari beberapa ciri pasar malam di atas, terlihat jelas kan alasannya mengapa banyak orang begitu senang datang ke pasar malam? Hiburan murah yang memberikan rasa autentik kelokalan nampaknya menjadi alasan utama yang bisa ditarik dari ketiga pasar malam di atas. Namun memang, ada satu hal yang harus dikompromikan dalam pasar malam demi menciptakan hiburan murah untuk semua orang, yaitu keamanan.
Masalah keamanan memang jadi momok besar dalam pasar malam. Mulai dari ramainya pengunjung yang bisa memberikan ruang untuk para copet, tempat parkir kendaraan yang dijaga oleh pihak-pihak yang tidak berwenang, sampai kompromi terhadap keamanan dari alat hiburannya sendiri. Yang terbaru, di Pasar Malam Sekaten Yogyakarta, ada satu bianglala yang terbalik dan menimbulkan kegaduhan baik secara langsung maupun di dunia maya. Kejadian ini terjadi di hari Minggu (11/11/2018) kemarin.
Seharusnya kejadian-kejadian yang membahayakan para pengunjung di pasar malam seperti ini bisa diminimalisir ke depannya. Karena memang pasar malam memiliki nilai guna lebih dari hanya sekadar hiburan rakyat. Di dalamnya, ada aspek budaya yang melekat, dan bagi sebagian orang lainnya, hanya pasar malam satu-satunya tempat untuk melepas rasa penat.