Pertarungan UFC 229 antara Conor McGregor asal Irlandia melawan Khabib Nurmagomedov asal Rusia, yang berlangsung di T-Mobile Arena, Las Vegas, Minggu, 7 Oktober 2018, berakhir ricuh. Usai pertarungan, Khabib tampak terpancing emosi hingga terjadi baku hantam.
Pada pertarungan tersebut, Khabib berhasil tampil dominan sejak ronde pertama. Hingga akhirnya berhasil menang submission atas McGregor di ronde keempat dan mempertahankan gelar juara dunia kelas ringan UFC. Kemenangan tersebut membuat rekor Khabib di ajang mixed martial art (MMA) menjadi 27-0.
Sayangnya, kemenangan Khabib itu sedikit ternoda lantaran terjadi kericuhan. Di akhir pertarungan Khabib tampak sangat marah dengan provokasi yang dilakukan kubu McGregor yang berada di luar oktagon. Dalam video yang sudah tersebar luas, ia terlihat melempar pelindung gigi, berlari melompati pagar oktagon, dan menyerang secara membabi buta.
Ternyata sosok yang dihantam Khabib di luar oktagon adalah Dillon Danis yang merupakan sahabat dan rekan latih tarung McGregor. Saat kejadian, pihak kepolisian pun dengan cepat mengamankan situasi dengan membawa Danis keluar T-Mobile Arena setelah kerusuhan terjadi.
Sementara Khabib sendiri meninggalkan arena oktagon tanpa sabuk gelar juara dunia. Ya, Presiden UFC Dana White memutuskan untuk tidak memberi sabuk gelar juara dunia kelas ringan kepada Khabib untuk menghindari reaksi buruk dari pendukung McGregor di T-Mobile Arena saat itu.
“Jika saya taruh sabuk ini ke Anda, semua orang akan mulai melempar sesuatu ke arah oktagon,” kata White dalam siaran langsung pertarungan yang disiarkan Fox Sports tersebut.
Bahkan, White mengatakan bisa saja sabuk juara Khabib dicabut. “Tidak, tidak 100 persen (sabuk juara untuk Khabib). Kami mengacu pada peraturan Komisi Atlet Nevada, atau apa pun regulasi yang ada. Pasti ada investigasi terhadap Khabib. Saya yakin itu. Jadi, Khabib jangan khawatir dengan saya, tapi Nevada,” ujarnya.
Pada dasarnya, Komisi Atlet Nevada sendiri tidak memiliki hak atau otoritas terkait gelar juara dari sebuah cabang olahraga yang digelar di kawasan mereka. Semuanya tetap bergantung pada otoritas olahraga bersangkutan, jadi dalam hal ini UFC yang punya kuasa apakah menarik atau tidak sabuk juara Khabib.
Sementara itu, Khabib sendiri akhirnya mengungkapkan alasan menyerang tim Conor McGregor usai meraih kemenangan tersebut. Dalam konferensi pers usai pertarungan, Khabib mengaku kesal dan marah dengan McGregor dan timnya karena sering mengejek secara personal sepanjang persiapan jelang pertarungan.
“Saya minta maaf kepada komisi atlet [Nevada], minta maaf ke Las Vegas. Ini bukan sisi terbaik saya. Saya hanya manusia biasa dan saya tidak mengerti kenapa orang-orang hanya berbicara mengenai saya melompati pagar [dan menyerang],” kata Khabib dikutip dari Independent.
Khabib mengatakan bahwa hinaan yang diterimanya begitu besar dan terbilang sangat kasar. Ia membeberkan bahwa kerap diserang perihal agama, keluarga, dan rekan-rekannya oleh tim McGregor. Yang paling parah dan menyakitkan, keluarganya dianggap sebagai teroris.
“Lalu bagaimana tentang dia berbicara mengenai agama saya, bicara tentang negara saya, dia bicara tentang ayah saya. Dia datang ke Brooklyn dan merusak bus [pada April 2018] serta hampir membunuh orang-orang. Lalu kenapa orang-orang hanya membicarakan saya melompati pagar?” ucap Khabib.
Perlu diketahui bahwa McGregor kerap menghina Khabib jelang pertarungan di Las Vegas. Selain menyebut ayah Khabib sebagai sosok yang ‘bau’, McGregor juga menyebut manajer Khabib, Ali Abdelaziz, sebagai seorang teroris. Lalu, hinaan-hinaan itulah yang membuat ia marah hingga berbuat di luar kendali.
Lebih lanjut, Khabib mengaku ingin mengubah citra petarung UFC. Petarung yang dijuluki ‘Si Elang’ itu berharap para petarung UFC tidak membawa-bawa agama saat melakukan konferensi pers. “Ini olahraga terhormat. Ini bukan olahraga mulut. Saya ingin mengubah citra olahraga ini. Anda tidak bisa berbicara mengenai agama dan negara,” ujarnya.
Khabib sendiri merupakan petarung Muslim pertama yang sukses merebut gelar juara dunia UFC. Kemenangan atas McGregor menjadi sukses pertama Khabib mempertahankan gelar kelas ringan UFC.
Jauh sebelum pertarungan di Las Vegas kemarin, ternyata Khabib dengan McGregor merupakan dua sosok petarung UFC yang berteman baik. Di awal-awal karier, keduanya masih menunjukkan sikap saling respect satu sama lain dan belum muncul sama sekali tanda-tanda gesekan.
Seperi dikutip dari Daily Mail, Khabib pernah memposting fotonya saat memakai kaus milik McGregor. Menariknya, tak lama setelah itu, Khabib juga mengunggah fotonya bersama McGregor usai petarung asal Irlandia itu mengalahkan Dustin Poirier di UFC 226.
Salah satu faktor yang membuat hubungan persahabatan Khabib dan McGregor baik-baik saja beberapa tahun lalu adalah karena keduanya berada di kelas yang berbeda. Kala itu, Khabib ada di kelas ringan dan McGregor masih tampil di kelas bulu.
Lalu, benih-benih rivalitas panas antara Khabib dan McGregor pun mulai tumbuh lantaran McGregor memutuskan naik level ke kelas ringan. Saat itu, ia menegaskan ingin mencari tantangan baru lantaran kelas bulu sudah ia kuasai.
Prestasi pun datang dan McGregor berhasil meraih gelar juara dunia kelas ringan pada November 2016. ketika McGregor meraih prestasi tertinggi, situasi bertolak belakang pun terjadi pada Khabib yang harus berjuang melawan cedera hingga membuat jumlah pertarungannya masih minim.
Khabib pun pelan-pelan meningkatkan performanya hingga ia berhasil mempertahankan rekor selalu menang di setiap pertarungan. Modal itu lah yang membuat ia berhasil menapaki puncak karier.
Situasi pun berbalik di mana saat McGregor mulai vakum dari UFC setelah bertarung melawan Floyd Mayweather Jr. di arena tinju, Khabib justru menuai prestasi.ya, ia berhasil memenangkan dua pertarungan dan akhirnya merebut sabuk juara dunia kelas ringan.
Di sini lah menariknya karena sabuk juara kelas ringan yang diraih Khabib sejak April 2018 tersebut merupakan sabuk yang sebelumya melingkat di pinggang McGregor. Kemudian, perselisihan antara Khabib vs McGregor pun menemui titik puncaknya saat penyerangan bus di New York, April 2018.
Saat itu McGregor menyerang dan menghancurkan bus yang ditumpangi oleh Khabib dan timnya. Di sisi lain, menurut Presiden UFC Dana White dalam wawancara dengan Jimmy Kimmel Live, insiden penyerangan bus tersebut ternyata tak lepas dari sosok petarung bernama Artem Lobov.
“Lobov juga berasal dari Rusia, sama halnya seperti Khabib. Dalam sebuah acara, Lobov mendapat tamparan dari Khabib dan rombongannya. Lobov lalu menelepon McGregor dan menceritakan insiden tersebut [kemudian hal itu terjadi],” kata Dana kala itu.
Tak ayall, penyerangan bus tersebut pun menyulut amarah Khabib sehingga membuat rivalitas keduanya menjadi sangat panas. Sampai akhirnya keduanya dipertemukan di oktagon dalam pertarungan UFC 229 di Las Vegas.