Setelah Pamela (Sarah Sohn) meninggal karena mengidap penyakit kanker, David Kim (John Cho) mulai kehilangan roh dalam keluarganya. Sebab, sang anak, Margot Kim (Michelle La), sudah beranjak dewasa dan kerap menghabiskan waktu sendiri. Sejak kecil Margot sudah piawai menggunakan media sosial, ia pun acap menyibukkan kegiatanya berselancar di Tumblr, Facebook, Instagram, dan aplikasi FaceTime yang sering digunakan David dan Margot untuk berkomunikasi. Di situlah, Searching mulai membangun cerita dari kemudahan media sosial yang ternyata menjerumuskan David dan Margot ke malapetaka.
Margot masih trauma atas kehilangan sang Ibu. Ia susah melupakan kisah kecilnya lantaran acap teringat memori bermain piano bersama ibunya. Ditambah lagi David yang terus memberikan Margot les piano. Akhirnya, Margot secara diam-diam bolos setiap les piano.
Ia juga lebih sering menyisihkan waktu bersama teman sekolahnya dan kerap mencurahkan perasaannya di media sosial. Hingga akhirnya, Margot memiliki satu teman yang bisa diajak untuk bercerita lewat aplikasi video chat bernama YouCast. Margot tidak mengenali teman virtual yang ia kenal tersebut. Namun, keduanya nampak kian akrab dan intens berkomunikasi.
Sementara itu, David sibuk bekerja dan jarang menghabiskan waktu bersama Margot yang acap kerja kelompok dengan teman sekolahnya. Hingga suatu malam, David yang tertidur pulas tidak mendengar suara telepon dari Margot yang tersambung di komputer David. Pagi harinya, David mencoba menelpon balik, namun tak diangkat.
David mulai heran karena laptop Margot berada di dapur sedangkan ia tidak ada di rumah. Lantas, David mulai menelpon guru les piano hingga orang tua temannya Margot. Namun, ia tidak menemukan hasil apa-apa.
Sudah dua hari menghilang, David frustrasi dan mencoba membuka laptop Margot untuk mencari jejak digitalnya. Hampir seluruh teman Facebook Margot sudah ia hubungi. Tapi, lagi-lagi hasilnya nihil. Maka dari itu, akhirnya David meminta bantuan polisi untuk menemukan anaknya.
Seorang polisi detektif Rosemary Vick (Debra Messing), bertugas membantu David menemukan Margot. Dari pantauan Vick, Margot pergi ke luar kota dengan membawa mobil dan sejumlah uang. David pun mencoba menelusuri uang les piano yang ia transfer ke Margot. Alhasil, duit itu ternyata tidak dipakai Margot yang sudah tidak ikut les piano lagi.
Akan tetapi, David merasa kesimpulan dari Vick tidak sinkron dengan penelusuran jejak digital dan ponsel Margot. Penelurusannya menunjukkan Margot berada di sebuah danau yang kerap ia kunjungi sebagai tempat yang nyaman untuk menyendiri.
David pun menghiraukan kesimpulan Vick dan lantas pergi ke danau tersebut. Alhasil, David menemukan mobil Margot yang tercemplung di danau. Kendati demikian, Margot tidak berada di dalam mobil. Hingga akhirnya ada seseorang lelaki manula yang mengaku sudah memperkosa Margot dan membunuhnya lewat video sebelum dirinya bunuh diri. Kasus pencarian Margot pun ditutup oleh Vick.
Lagi-lagi, David tidak percaya. Baginya, ada sesuatu yang tidak masuk akal. Ia pun mencoba menelusuri teman virtual Margot di laman pencarian. Hasilnya, ternyata itu adalah akun palsu setelah David menelpon orang asli yang memiliki foto profil tersebut. Bukti pertama sudah ia kantongi. Bukti kedua, David menemukan foto di mana Vick berfoto dengan pelaku yang membunuh Margot.
Heran, David menelpon polisi dan menemukan bahwa Vick bukanlah detektif yang ditunjuk oleh kepolisian, melainkan sukarelawan. Di satu titik, David meneguhkan kesimpulanya bahwa Vick memanipulasi cerita dan ia lantas menelpon polisi guna menangkap Vick. Namun, apakah Margot selamat?
Berdasarkan data dari PEW Research Center 31 Mei 2018 yang berjudul “Teens, Social Media & Technology 2018”, sebagian besar warga Amerika Serikat sering mengakses Facebook dan YouTube. Namun, di balik itu, anak muda umur 18-24 tahun ternyata lebih banyak berselancar di Snapchat dan Instagram. Tujuh puluh delapan persen anak muda dengan rentang umur tersebut menggunakan Snapchat.
Sebanyak 74% warga Amerika Serikat membuka Facebook setiap hari. Lima puluh satu persen warga membuka aplikasi berlogo huruf F ini lebih dari sekali dalam sehari. Adapun Snapchat berada di peringkat kedua sebanyak 63% dan 49% di antaranya mengakses aplikasi tersebut lebih dari sekali dalam sehari.
Kendati demikian, media sosial tentunya juga memiliki dampak sosial bagi warga Amerika Serikat. Masih dari hasil data yang sama, sebanyak 45% anak muda mengungkapkan media sosial memiliki dampak positif dan negatif. Tiga dari 10 anak muda menyatakan 31% memberikan nilai positif dan 24% negatif. Dampak negatif pertama yaitu perundungan dan hoaks sebanyak 27%. Adapun dampak kedua adalah hubungan yang merugikan atau membahayakan sebanyak 17%.
Di film Searching garapan sutradara Aneesh Chaganty ini, dampak negatif dari hubungan yang merugikan atau membahayakan merupakan awal dari hilangnya Margot. Sebab, dirinya tertipu oleh teman virtual yang menggunakan foto palsu di foto profil akunnya di aplikasi video chat. Tidak hanya itu, Margot juga terperangkap cerita palsu dan mudah percaya dari teman virtualnya tersebut. Setali tiga uang, David pun tertipu oleh Vick yang mengonsepkan sebuah drama palsu meskipun akhirnya terungkap. Di situlah, media sosial yang dinilai memudahkan, tapi ternyata bisa menjerumuskan.