Dilihat dari perawakannya, Aero Aswar yang memiliki tubuh tinggi dan atletis, nampak seperti seorang aktor. Namun ternyata, Aero adalah seorang atlet jetski muda kebanggaan Indonesia yang pernah meraih gelar juara dunia.
Pemilik nama lengkap Aero Sutan Aswar adalah putra dari Saiful Sutan Aswar, yang menjabat sebagai Ketua Umum Indonesia Jetsport Boating Association (IJBA). Nah, Aero juga memiliki adik bernama Aqsa Sutan Aswar, yang juga seorang atlet jetski nasional yang pernah memenangi berbagai kejuaraan jetski di banyak negara.
Menariknya, Aero tumbuh di dunia olahraga jetski berkat sentuhan sang ayah. Yap, Saiful Sutan tak hanya berperan sebagai sosok ayah saja, melainkan juga merangkap sebagai manajer bagi Aero dan Aqsa dalam menekuni dunia jetski.
Selain itu, Aero dan Aqsa juga ternyata merupakan cucu dari Sutan Aswar, salah seorang perintis Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI). Jadi, sejak kecil, Aero memang tumbuh di lingkungan keluarga yang disiplin dan sarat prestasi.
Jadi penasaran kan guys prestasi apa saja yang sudah diraih Aero saat membawa nama Indonesia di pentas dunia? Yuk simak cerita pemegang sabuk hitam taekwondo tersebut di bawah ini.
Aero sudah mengenal dunia jetski sejak masih berusia 3 tahun. Sang ayah, Saiful Sutan Aswar, lah yang kerap mengajak Aero ke laut untuk bermain jetski.
“Dia (ayah) basically senang laut, senang balap, jadi sejak lahir malah, sudah dibawa ke pinggir laut. Sejak kecil memang sudah dikenalkan. Dan sekitar umur 4 tahun itu jadi balapan pertama saya,” kata Aero seperti dikutip dari Tempo, Jumat, 13 Juli.
Aero yang selalu didampingi sang ayah menunjukkan potensi besar untuk berkembang pesat di dunia jetski. Bahkan Aero didapuk sebagai salah satu wonderkid yang mampu mengejutkan ajang balap jetski dunia.
Hal tersebut terbukti saat Aero menjadi pembalap termuda di umur 13 tahun, yang bertanding di kelas profesional. Namun pada 2009, sosok berusia 23 tahun itu pernah mengatakan jika umurnya yang terlalu muda sempat dipermasalahkan untuk ikut di kompetisi pro.
Meski begitu, hal tersebut tak lantas menghambat kariernya. Malah, jejak prestasinya yang mentereng hingga mampu menembus lima besar di kelas pro-amateur, membuat Federasi Jetski Dunia (IJSBA) memberi kelonggaran kepada Aero.
“Sebenarnya minimum 16 tahun (untuk masuk pro). Namun akhirnya diperbolehkan karena Presiden Jetski Dunia melihat bahwa saya potensial. Itu ada beberapa memang yang diperbolehkan seperti itu, special case,” ucap Aero.
Tak menunggu waktu lama, setahun kemudian atau pada 2010, Aero sukses mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia, setelah berhasil menjadi juara satu di 2nd Asian Beach Games 2010 di Muscat, Oman pada nomor Runabout Endurance Open. Kala itu, Aero sendiri masih berusia 16 tahun.
Di usia 16 tahun itu juga, Aero telah tercatat sebagai pembalap jetski termuda dunia di kelas Pro dan Grand Prix. Tak tanggung-tanggung, pria kelahiran Jakarta pada 4 Desember 1994 silam itu juga meraih gelar Iron Man Offshore Champion 2011 di kompetisi Mark Hahn 300, Arizona, Amerika Serikat pada Februari 2011.
Aero juga sempat meraih rekor start tercepat yang pertama kali terjadi di kejuaraan dunia jetski dengan waktu 56,7 detik. Kompetisi jetski internasional yang digelar pada tanggal 5-13 Oktober 2013 di Lake Havasu, Arizona, Amerika Serikat tersebut diikuti oleh 700 orang pejetski dari 48 negara.
Pada 12 Oktober 2014, Aero akhirnya sukses meraih impiannya untuk menjadi juara dunia dan mengibarkan bendera Merah Putih di ajang internasional. Keberhasilan itu diraih Aero setelah berjuang mengalahkan puluhan kontestan dari 44 negara di dunia.
Kala itu, Aero sukses meraih gelar juara dunia di kelas Pro Runabout Stock dalam kejuaraan dunia World Finals di Lake Havasu City, Arizona, Amerika Serikat. Aero menjadi pemain jetski dengan poin terbanyak dalam dua balapan (Moto 1, Moto 2).
Ini adalah pertama kalinya Aero menjadi juara dalam World Finals, kejuaraan dunia jetski yang diadakan oleh Asosiasi Internasional Olahraga Perahu Jet (IJBSA).
Seperti diketahui, Pro Runabout Open adalah kelas tertinggi balapan dengan jenis jetski duduk dengan modifikasi terbatas sesuai dengan regulasi yang berlaku. Setahun sebelumnya, di kelas yang berbeda, yakni Grand Prix Runabout, Aero hanya mampu meraih gelar juara ketiga.
Tak hanya itu saja, masih di tahun yang sama, Aero juga berhasil mengulangi kesuksesannya empat tahun lalu, di Asian Beach Games 2014 di Phuket, Thailand. Tak hanya emas, Aero juga menyumbang satu perak dan satu perunggu.
Kini, Aero pun jadi salah satu atlet Indonesia yang akan tampil di Asian Games 2018. Ia akan menjadi salah satu andalan Indonesia di cabang olahraga Jetski, yang baru pertama kalinya dipertandingkan di turnamen multi event itu.
Beban berat ada di pundak Aero lantaran dirinya diharapkan bisa menyumbang medali emas untuk Indonesia. Ekspektasi tinggi tersebut tentu tak lepas dari prestasi gemilang Aero selama ini sebagai salah satu atlet jetski terbaik di dunia.
“Saya selalu mengincar posisi nomor satu. Demikian juga dengan Asian Games 2018. Saya mengincar medali emas. Performa sedang bagus. Saat ini peringkat pertama tetap aman di Amerika. Dalam waktu dekat ini akan kembali ke Amerika sampai Agustus nanti,” kata Aero, Kamis, 12 Juli.
Aero sendiri saat ini berstatus peringkat pertama Kejuaraan Pro Watercross Panama City Beach 2018 di kelas Pro Stock. Keberhasilan itu menjadi modal positif sebelum bertarung di Asian Games.
Apalagi, kekuatan lawan di Asia sudah terpetakan. Thailand menjadi rival terkuat, disamping Uni Emirat Arab, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, Tiongkok, hingga Kazakstan. Aero pun sudah mempelajari kekuarangan dan kekuatan lawannya.
“Optimisme tetap ada. Sebab, kami sering bertemu di lintasan. Satu dengan lainnya sudah saling tahu. Saat tidak balapan, kami juga sering sharing bersama. Yang jelas, semua sudah siap. Jetski untuk Asian Games juga tinggal dipakai saja,” ujarnya.
Di Asian Games 2018 mendatang, Aero akan turun di tiga nomor: Runabout 1000, Open Ski dan Runabout Endurance. Ia pun diharapkan mampu menyumbang sebanyak mungkin medali. Meski begitu, ia tak mau hal ini justru membebani dirinya.
“Sebenarnya lebih baik jangan diingat-ingat (beban meraih emas). Memang ini Asian Games, tapi kalau berpikir ke sana terus yang ada kita stress. Jadi saya selalu berpikirnya bahwa ini adalah balapan lain yang harus saya menangkan,” kata Aero.
— 1st, Pro Enduro, Round 2 AquaX, Sarasota, FL, USA (2017)
— Gold Medal, Endurance Open, 4th Asian Beach Games 2014, Phuket, Thailand (2014)
— 1st, Pro Runabout Stock, US National Tour, Round 6, Charleston, WV, USA (2014)
— 1st, Pro Runabout Open, US National Tour, Round 5, Lake Hartwell, GA, USA (2014)
— 1st, Pro Runabout Open, US National Tour, Round 4, Colonial Beach, VA, USA (2014)
— 1st, Pro Runabout Open, US National Tour, Round 3, Sparks, NV, USA (2014)
— 1st, Pro Runabout Stock, US National Tour, Round 1, Pensacola Beach, FL, USA (2014)
— 1st, Overall Champion, Pro-Am Ski Lites, R5 Regional Championship, Madisonville, TX, USA (2014)
— 1st, Pro-Am Ski Lites, R5 Regional Championship, Round 5, Madisonville, TX, USA (2014)
— 1st, Endurance Open, World Jetrace Challenge 2011, Terengganu, Malaysia (2011)
— 1st, 4 NA (Naturally Aspirated) Open Endurance World Endurance 500km, Lake Havasu (2011)
— 1st, Endurance Open, 2nd Asian Beach Games 2010, Muscat, Oman (2010)
— 1st, Pro-Am 4 Stroke Runabout Open, Jet Sport Challenge, Selangor, Malaysia 7 (2010)
— 1st, Runabout Open, Sail Bunaken Watercross Race 2009, Manado, Indoensia (2010)
— 1st, Pro-Am Runabout Open, The 2nd Asian Watercross Super Cup 2009, Terengganu, Malaysia (2010)
— 1st, Runabout Offshore Open, Bhayangkara Jetsport Race ke-IV HUT- 62nd, Pantai Mutiara, Jakarta, Indonesia (2010)
— 1st, Pro-Am Runabout 1200cc Open, Sea Fox Gathering, Ancol, Jakarta, Indonesia (2007)
— 1st, Pro-Am Runabout 1200cc Limited, Bhayangkara Jetsport Race ke-III, HUT- 61st, Ancol, Jakarta, Indonesia (2007)
— 1st, Pro-Am Runabout 1200cc Limited, Bhayangkara Jetsport Race ke-II, HUT-60th, Pulau Untung Jawa, Jakarta (2006)
— 1st, Pro-Am Runabout 800cc Super Stock, Eco Tourism Sports, Danau Toba, Medan, Indonesia (2005)
— 1st, Junior Open, Kejurnas Round 1, Danau Toba, Medan, Indonesia (2004)
— 1st, Rising Star Runabout, Kejurnas Round 1, Ancol, Jakarta, Indonesia (2002)
— 1st, Baby Race, Pantai Mutiara, Jakarta, Indonesia 2. 1st, Baby Race, Ancol, Jakarta, Indonesia (2001)
— 1st, Baby Race, Kejurnas Round 2, Ancol, Jakarta, Indonesia 2. 1st, Baby Race, Kejurnas Round 1, Ancol, Jakarta, Indonesia (2000)
— 1st, Baby Race, Pantai Mutiara, Ancol, Jakarta, Indonesia (1999)