Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan merupakan partai ketiga yang melengkapi dokumen caleg-nya di hari penutupan pendaftaran caleg hari ini (17 Juli). Datang sekitar pukul 14:30 WIB, PDIP datang dengan dimeriahkan oleh simpatisan dan calon legislatifnya. Tidak tanggung-tanggung, PDIP datang dengan menyiapkan sebuah truk yang dihias menjadi panggung di bagian belakang. Di panggung tersebut, terdapat pertunjukkan musik langsung. Selain itu, para simpatisan PDIP yang terlihat masih sangat muda-muda pun melakukan flash mob di depan truk.
Di bagian dalam KPU, PDIP kemudian menyerahkan dokumen kelengkapan bacalegnya dengan dipimpin langsung oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Hasto pun menyatakan bahwa PDIP telah berhasil mendaftarkan calegnya di seluruh 80 dapil yang tersedia, termasuk Aceh.
“Untuk itu kami sampaikan pada teman-teman pers, di seluruh 80 daerah pemilihan, alhamdulillah kami dapat menyampaikan dengan baik, dengan partisipasi yang tinggi, termasuk di Aceh,” ungkap Hasto.
Dalam Pemilu Serentak 2019 ini, calon-calon yang datang dari PDIP banyak yang berasal dari kalangan akademisi. Beberapa nama besar pun disebutkan oleh Hasto dalam konferensi persnya pasca melengkapi dokumen-dokumen caleg ke KPU.
“Sebagai contoh, kami merekrut Prof. Abdul Razak Thaha, beliau seorang guru besar Universitas Hasanudin, yang punya kepakaran di bidang kebijakan pembangunan, gizi, dan kesehatan masyarakat. Kami merekrut Prof. Abdullah Tabrani, guru besar Universitas Indonesia, yang memiliki kepakaran di bidang jaminan sosial, ekonomi kesehatan, dan juga mampu mendorong bagaimana tanggung jawab negara terhadap asuransi kesehatan,” ujar Hasto.
Selain dari kalangan akademisi, beberapa publik figur lain juga dicalonkan oleh PDIP. Salah satu nama yang mencuat adalah Krisdayanti dan Ian Kasela.
“yang muncul misalnya Krisdayanti, sengaja kami calonkan dari Malang Raya,” ungkap Hasto.
“kami juga mencalonkan Ian Kasela…untuk merakyat di tengah masyarakat Kalimantan Selatan sana.”
Salah satu yang menjadi isu utama dalam Pemilu Serentak 2019 ini tentunya adalah terkait partisipasi Perempuan. Hasto pun menyatakan bahwa PDIP telah melewati standar yang ditetapkan KPU terkait partisipasi perempuan sebesar 30 persen.
“Secara keseluruhan total calon legislatif perempuan sebesar 37,46 persen,” tandasnya.
Beberapa saat sebelum kedatangan PDIP, Partai Perindo telah lebih dahulu datang ke KPU dengan dipimpin langsung oleh Ketua Umum Hary Tanoesoedibjo. Adapun jumlah total bacaleg yang didaftarkan Perindo adalah 575 calon legislatif di 80 dapil.
“Baru saja Partai Perindo menyampaikan semua caleg untuk tingkat DPR RI sejumlah 575 calon legislatif, untuk 80 daerah pemilihan,” ungkap Hary Tanoesoedibjo dalam konferensi pers pasca mengumpulkan dokumen kelengkapan Partai Perindo.
Kemudian, Hary Tanoesoedibjo juga menekankan bahwa partainya mendukung terkait partisipasi wanita dalam politik. Karena itu, partainya mendaftarkan caleg wanita dengan jumlah yang melebihi angka yang ditetapkan oleh KPU. Bahkan, ada 15 caleg perempuan yang mendapatkan nomor urut satu.
“Dalam rangka meningkatkan keterwakilan dan keterlibatan serta partisipasi wanita, dari 80 dapil, yang disampaikan, ada 15 calon legislatif perempuan dengan nomor urut satu. Ini tentunya merupakan hal yang positif. Selain itu, dari total perempuan yang 30 persen wajib dipenuhi, kami mampu memenuhi 38,6 persen caleg perempuan dari seluruh caleg yang kami pilih.” katanya.
Terakhir, Hary Tanoe juga berharap bahwa Partai Perindo tidak hanya menjadi partai yang meramaikan perpolitikan Indonesia, tetapi juga dapat hadir dan berjuang untuk rakyat Indonesia.
“Pesan saya yang terakhir bahwa Partai Perindo hadir tidak hanya untuk meramaikan partai politik, Partai Perindo hadir khusus untuk berjuang bagaimana bersama-sama dengan rakyat berjuang untuk Indonesia yang maju dan berkeadilan,” ungkap Hary.