Isu Terkini

Sederet Hal Seru di Piala Dunia 2018: Dari Heboh VAR Sampai Jerman Kalah

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Pertandingan pertama seluruh grup Piala Dunia Rusia 2018 sudah selesai berlangsung. Berbagai cerita dan kejutan terjadi dimulai dari kalahnya sang juara bertahan Jerman, polemik Video Assistant Referee (VAR), dan sederet cerita lainnya.

Rusia sebagai tuan rumah sejauh ini bisa bernapas lega lantaran tim berjuluk Beruang Merah itu berhasil mengamankan dua kemenangan besar di Grup A. Rusia sukses menang telak 5-0 atas Arab Saudi dan 3-1 atas Mesir, serta menatap babak 16 besar.

Kini, Rusia tinggal menyisakan satu pertandingan lagi di fase grup yakni menghadapi Uruguay. Sementara Luis Suarez dan kawan-kawan akan menghadapi Arab Saudi di laga kedua.

Apa saja fakta menarik dan hal-hal seru yang terjadi di sepanjang pertandingan pertama fase grup di Piala Dunia Rusia 2018? Yuk simak rangkumannya dari Asumsi di bawah ini.

Top Skorer: Ronaldo Hattrick dan Cherysev Gemilang

Cerita seru lainnya hadir pada laga big match antara Portugal vs Spanyol. Pada laga yang berakhir 3-3 itu, megabintang Portugal Cristiano Ronaldo sukses mencetak hattrick, meski timnya gagal menang.

Pada laga ketat tersebut, Ronaldo tentu senang setelah berhasil mengelabui beberapa rekan setimnya di Real Madrid seperti Sergio Ramos dan Nacho. Meski begitu, La Furia Roja tetap mampu mengimbangi Portugal lewat dua gol Diego Costa dan satu gol dari Nacho.

Untuk sementara Ronaldo berhasil memuncaki daftar top skorer sementara Piala Dunia 2018 dengan koleksi tiga gol. Jumlah tersebut sama dengan pencapaian gelandang Rusia yang sejauh ini tampil cemerlang, Denis Cherysev.

Cheryzev yang merupakan mantan pemain Real Madrid itu sukses membukukan tiga gol. Pemain berusia 27 tahun itu sukses mencetak dua gol ke gawang Arab Saudi dan satu gol ke gawang Mesir.

Messi Gagal Penalti

Lalu, bagaimana dengan Lionel Messi? Sayangnya, megabintang Argentina itu gagal mengikuti jejak rival abadinya Ronaldo. Messi gagal bersinar karena hanya mampu memimpin La Albiceleste bermain 1-1 kontra Islandia di laga pertama Grup D.

Pada laga itu, gol Argentina dicetak oleh Sergio Aguero di menit ke-19, sedangkan gol Islandia dicetak oleh Alfred Finnbogason di menit ke-23.

Pada laga itu, meski menjadi motor serangan, Messi tetap saja sulit melakukan pergerakan, melepaskan umpan-umpan manis, atau bahkan mencetak gol dengan mudah ke gawang lawan. Pasalnya, Messi dikawal ketat pemain Islandia.

Bahkan, saat mendapatkan hadiah penalti, Messi tetap saja gagal memaksimalkannya dengan baik. Yap, tendangan 12 pas La Pulga masih bisa ditepis kiper Islandia, Hannes Thor Halldorsson.

Tim bertabur bintang muda Perancis juga sukses menang tipis 2-1 atas Australia. Sayangnya, langkah tersendat masih dialami duo latin, Brasil dan Argentina, yang masing-masing hanya mampu meraih hasil imbang 1-1.

Peran Teknologi VAR

Salah satu teknologi canggih di sepakbola Video Assistant Referee (VAR) yang akhirnya diterapkan di panggung Piala Dunia 2018 di Rusia.

Pada tiga hari pertama di Piala Dunia 2018, VAR beberapa kali diterapkan, misalnya saja pada hari ketiga, Sabtu, 16 Juni. Penalti untuk Perancis saat melawan Australia dan penalti untuk Peru ketika kalah dari Denmark adalah buah dari keputusan VAR.

Lalu, peran teknologi VAR juga berkontribusi besar dalam kemenangan tipis Swedia dengan skor 1-0 atas Korea Selatan. Satu-satunya gol Swedia pada laga itu terjadi lewat eksekusi penalti Andreas Granqvist di menit ke-65.

Soal pengunaannya, VAR di Piala Dunia 2018 sendiri diterapkan dalam empat hal yakni terkait gol, penalti, kartu merah langsung, dan agar wasit tidak salah membedakan pemain.

Khusus poin keempat, hal itu dilakukan agar kesalahan wasit Graham Poll yang memberi tiga kartu kuning untuk pemain yang sama di Piala Dunia 2006 tidak terulang lagi.

Penggunaan VAR di Piala Dunia 2018 sendiri diinisiasi oleh perusahaan pemasok audio visual asal Inggris Crescent Comms dan sistem komputer yang digunakan dalam berbagai olahraga yang disebut Hawk-Eye.

VAR memiliki akses total ke 33 kamera. Tak hanya itu saja, jumlah tersebut termasuk delapan kamera gerak super lambat dan empat kamera gerak ultra lambat, serta dua kamera offside tambahan.

Di Piala Dunia Rusia 2018, pejabat VAR akan memimpin penggunaaan teknologi tersebut dari Video Operation Room (VOR) yang berlokasi di International Broadcast Center (IBC) di Moskow.

VOR sendiri terletak di pusat, sehingga tim VAR untuk semua 64 pertandingan akan duduk di IBC. Sebanyak 13 wasit telah dipilih secara murni untuk bertindak sebagai wasit video di sepanjang turnamen.

Meski begitu, penggunaan teknologi VAR yang dianggap bisa membantu kinerja wasit itu ternyata tetap saja memunculkan pro dan kontra di kalangan publik sepakbola.

Bagi orang-orang yang kontra, penggunaan VAR dianggap mengurangi esensi sepakbola dan mengurangi peran manusia yang selama berpuluh tahun sudah melekat dalam sepakbola.

Perancis Menang dan Juara Bertahan Jerman Kalah

Sementara itu, Perancis berhasil menang tipis 2-1 atas Australia di laga perdana Grup C. Dua gol Tim Ayam Jantan dicetak oleh Antoine Griezmann di menit ke-58 melalui titik putih dan gol bunuh diri Aziz Behich di menit ke-81.

Sementara satu gol hiburan Australia dicetak oleh Mile Jedinak di menit ke-62 lewat eksekusi penalti.

Sayangnya, langkah mulus Perancis tak diikuti sang juara bertahan Piala Dunia 2014 Jerman. Der Panzer harus mengakui ketangguhan Meksiko pada laga Grup F usai takluk 0-1 lewat gol semata wayang Rodgiro Lozano di menit ke-35.

Senasib dengan Argentina, Brasil juga meraih hasil kurang memuaskan usai hanya mampu bermain imbang 1-1 kontra Swiss. Pada laga itu Philippe Coutinho mencetak gol indah untuk Brasil di menit ke-20 dan Steven Zuber menjadi juru selamat Swiss lewat gol penyeimbangnya di menit ke-50.

Neymar yang jadi andalan Brasil pada laga itu tak bisa berbuat banyak. Seperti catatan Opta, megabintang Paris Saint-Germain itu malah dilanggar sebanyak 10 kali di sepanjang laga.

Sebagai catatan, Alan Shearer menjadi pemain terakhir yang banyak dilanggar yakni sebanyak 11 kali saat melawan Tunisia di Piala Dunia 1998 lalu.

Sementara itu, Inggris yang dinilai selalu lembek jika berlaga di panggung Piala Dunia, berhasil membuktikan diri pada laga perdana Grup G. The Three Lions sukses mengemas tiga poin usai mengalahkan Tunisia dengan skor 2-1.

Pada laga itu, striker Inggris, Harry Kane sukses memborong dua gol tersebut atau mencetak brace. Sementara satu gol Tunisia dicetak oleh Ferjani Sassi lewat titik penalti di menit ke-35.

Kejutan juga terjadi di Grup H di mana wakil Asia, Jepang berhasil mengalahkan 10 pemain Kolombia dengan skor 2-1. Dua gol Jepang dicetak oleh Shinji Kagawa lewat penalti di menit ke-6 dan Yuya Osako di menit ke-73, sedangkan satu gol Kolombia dicetak oleh Juan Quintero di menit ke-39.

Share: Sederet Hal Seru di Piala Dunia 2018: Dari Heboh VAR Sampai Jerman Kalah