General

Siapa Saja Kandidat Yang Berpotensi Menang di Pilkada Serentak Menurut Survei Charta Politika?

Winda Chairunisyah Suryani — Asumsi.co

featured image

Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 bentar lagi, guys. Hanya tinggal menghitung minggu sampai hari pemungutan suara pada 27 Juni yang akan datang. Karena itu, salah satu lembaga riset, Charta Politika baru aja merilis hasil survei untuk tiga wilayah Pilkada, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Tiga wilayah ini cukup menarik sebab masing-masing kandidat pasangan calon gubernur punya kekuatannya masing-masing.

Sebagai contoh, di Jawa Barat, ada Deddy Mizwar yang masuk dalam daftar calon gubernur (cagub) sedang saat ini dirinya masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat, dan melawan Ridwan Kamil yang punya eksistensi begitu kuat.

Ada lagi di Jawa Tengah, yang punya cagub petahana Ganjar Pranowo yang berhadapan dengan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said. Selain itu, ada juga cagub Saifullah Yusuf (Gus Ipul) yang udah menjawab sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur selama lima tahun, dan kini tengah berkompetisi melawan mantan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.

Dari data itu aja, kita bisa merasakan betapa seru dan menegangkannya Pilkada Serentak di berbagai daerah di Jawa ini. Lalu, siapa ya yang sampai saat ini punya keunggulan menurut hasil survei Charta Politika?

1. Pilkada di Jawa Barat

Sekedar mengingatkan nih, guys, kalau  di Jawa Barat (Jabar) punya empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. Ada Ridwan Kamil-UU Ruzhanul Ulum, Hasanudin-Anton Charliyan, Sudrajat-Ahmad Syaikhu, dan pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.

Sayangnya, meskipun punya empat pasangan cagub cawagub, Charta Politika yang melakukan pengumpulan data pada 23-29 Mei 2018 ini menghasilkan data bahwa hanya dua pasangan calon aja yang punya tingkat elektabilitas yang cukup tinggi.

Mereka adalah pasangan M. Ridwan Kamil – UU Ruzhanul Ulum dengan tingkat elektabilitas 37,3 persen, dan pasangan Deddy Mizwar – Dedi Mulyadi yang punya tingkat elektabilitas 34,5 persen. Sedangkan, Hasanuddin-Anton Charliyan hanya 7,8 persen, dan Sudrajat-Ahmad Syaikhu 7,6 persen saja.

Dari hasil survei itu ditemukan bahwa popularitas pasangan Hasanuddin-Anton dan Sudrajat-Syaikhu masih rendah. Padahal, mereka termasuk tokoh yang biasa muncul di pemberitaan nasional. Hasanuddin sebelumnya menjabat sebagai anggota DPR dari daerah pemilihan Jabar IX dan Anto adalah mantan Kapolda Jabar. Sedangkan, Sudrajat adalah purnawirawan TNI dengan pangkat terakhir Mayjen dan Syaikhu adalah mantan Wali Kota Bekasi.

“Tingkat pengenalan dua cagub lain jomplang. Bahkan tidak sampai 40 persen. Engga dikenal, maka engga disayang,” ujar Yunarto Wijaya, Direktur Ekesekutif Charta Politika saat mengumumkan hasil survei di Jakarta Selatan, Kamis, 7 Juni 2018.

2. Pilkada di Jawa Tengah

Kalau di Jawa Tengah (Jateng) nih, cuma ada dua pasangan cagub dan cawagub aja, guys, yaitu Ganjar Pranowo-Taj Yasin dan Sudirman Said-Ida Fauziyah. Tak disangka-sangka, ternyata hasil survei menunjukkan ketimpangan yang sangat menonjol dari tingkat elektabilitas kedua  pasangan calon itu.

Hasil survei Charta Politika menunjukkan bahwa elektabilitas Ganjar-Taj Yasin mencapai 70,5 persen, sementara Sudirman-Ida hanya 13,6 persen. Yunarto Wijaya sempat bilang, bahwa salah satu masalah yang terlihat dari survei tersebut adalah rendahnya tingkat pengenalan publik terhadap pasangan Sudirman-Ida. Dari 1.200 responden, hanya 41,2 persen yang mengenal Sudirman dan 27,9 persen mengenal Ida.

Matur nuwun https://t.co/iAWEIkj0DN— Ganjar Pranowo (@ganjarpranowo) June 7, 2018

“Jomplang dibanding Ganjar. Tingkat pengenalannya beda jauh. Tiga orang lain masih berkutat pada tingkat pengenalan,” ujar Yunarto dalam kesempatan yang sama.

3. Pilkada di Jawa Timur

Nah, yang paling seru, nih guys, Pilkada di Jawa Timur yang diikuti oleh pasangan  Khofifah Indar Parawansa dan Emil Dardak yang punya nomor urut satu, serta Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Puti Guntur Soekarno yang punya nomor urut dua.

Seperti yang udah dijelaskan sebelumnya, bahwa Gus Ipul ini sempat menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur dengan tingkat kepuasan kepemimpinan mencapai 72,4 persen, yang melawan Khofifah, mantan Menteri Sosial yang namanya cukup dikenal publik sebagai salah satu tokoh Nahdlatul Ulama.

Hasil survei Charta Politica menunjukkan bahwa tingkat elektabilitas Khofifah-Emil sebesar 44,6 persen dan Gus Ipul-Puti sebesar 43,8 persen, dan responden yang tidak menjawab sebanyak 11,6 persen.

“Jadi hanya selisih satu sekian persen, dengan pesaingnya Saifullah Yusuf-Puti Guntur dengan persentase 43,8 persen, ini sengit,” kata Yunarto.

Share: Siapa Saja Kandidat Yang Berpotensi Menang di Pilkada Serentak Menurut Survei Charta Politika?