Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menilai Indonesia sebenarnya bisa jadi negara maju, apalagi bumi pertiwi memiliki kekayaan yang melimpah. Modal itulah yang bisa membuat Indonesia bisa jadi negara besar.
Namun untuk mencapai hal itu, Gatot menyebut ada syarat yang harus bisa dipenuhi oleh masyarakat Indonesia. Ya, menurut sosok kelahiran Tegal, Jawa Tengah pada 13 Maret 1960 silam itu, masyarakat Indonesia harus tetap optimis.
Selain itu, Gatot menyebut kemajuan negara bisa tercapai asalkan masyarakatnya tenteram dan tidak saling bertengkar.
“Kita bersatu tidak eker-ekeran (saling bertengkar), bisa (maju). Bung Karno pernah mengingatkan suatu saat nanti negara-negara dunia akan iri akan kekayaan Indonesia,” kata Gatot Nurmantyo dalam acara Urun Rembug Kebangsaan di Auditorium Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Jakarta, Rabu 25 April.
Gatot mengatakan bahwa saat ini Indonesia bahkan sudah memasuki kompetisi dan persaingan di level global. Dari sektor ekonomi, Indonesia terus berbenah dan Gatot menyebut bahwa pada 2050 nanti, Indonesia akan menempati posisi nomor empat dalam hal Pendapatan Domestik Bangsa (PDB).
Baca Juga: Sengit, Nama Gatot dan Anies Bersaing Jadi Cawapres Prabowo di Pilpres 2019
“Prediksi tahun 2050 Pendapatan Domestik Bangsa (PDB) Negara Indonesia nomer 4, tetapi kita jangan tidur, kita harus berbuat lebih cepat kalau perlu,” ujarnya.
Sosok berusia 58 tahun itu meyakini bahwa pertumbuhan penduduk Indonesia menjadi modal penting. Gatot menegaskan bahwa bonus demografi harus dimanfaatkan betul.
“Singapura bingung, Eropa bingung, karena banyak penduduk tuanya,” ucapnya.
Gatot juga mengingatkan bahwa ketersediaan pangan Indonesia tidak selalu mengimbangi jumlah penduduk yang terus bertambah. Ia juga mengatakan satu hal mengenai kelangkaan energi yang menyebabkan perang di Timur Tengah.
“Berdasarkan penelitian, perang meletus berdasarkan perebutan energi,” katanya.
Baca Juga: Usai Pensiun Jadi Panglima TNI, Gatot Nurmantyo Ungkap Isi Obrolan Politik dengan Prabowo Subianto
Meski begitu, Gatot meyakini bahwa Indonesia bisa maju dengan modal semangat dan optimisme, serta kerja keras. Ia menyebut tingkat optimisme penduduk Indonesia tertinggi nomor dua setelah Tiongkok.
“Kita harus optimis bangkit untuk Indonesia tercinta,” ujarnya.
Seperti diketahui, Gatot sendiri digadang-gadang bakal maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. Namun sejauh ini, Gatot masih terus membangun komunikasi dengan sejumlah partai untuk mencari tiket maju baik sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden.