Isu Terkini

Banyak Kader Golkar Pindah ke Partai Lain, Ini Kata Aburizal Bakrie dan Airlangga Hartarto

Ramadhan — Asumsi.co

featured image

Partai Golkar saat ini tengah dihadapkan dengan persoalan soal banyaknya kader mereka yang memutuskan untuk pindah ke partai lain. Saat ini ada nama Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo yang pindah ke Partai NasDem.

Selain itu, ada juga nama Priyo Budi Santoso yang dikabarkan pindah ke Partai Berkarya besutan Tommy Soeharto. Lalu, seperti apa respons Aburizal Bakrie dan Airlangga Hartarto?

Aburizal Bakrie Malah Bangga

Menanggapi fenomena tersebut, sang Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie pun angkat bicara. Bukan menyesalkan, Ical, panggilan akrabnya, malah menyatakan bangga jika beberapa kader partainya memilih keluar dan bergabung dengan partai lain.

Menariknya, Ical bahkan memberikan saran bagus untuk para kadernya yang memutuskan keluar dari Golkar. Yap, politisi kelahiran Jakarta pada 15 November 1946 itu meminta para mantan kadernya untuk bisa menggenjot kinerja partai barunya agar dapat selevel dengan Golkar.

Menurut Ical, fenomena pindahnya kader Partai Golkar ke partai lain justru menunjukkan betapa besarnya hati partai berlogo pohon beringin tersebut dalam menyikapi kadernya yang pindah partai. Golkar seolah memberi kesempatan kepada partai lain untuk menjadi sama besar dengan partainya.

“Kita berbangga hati. Karena begitu banyak kader Golkar yang baik harus kita sumbangkan ke partai lain supaya partai lain sama baiknya dengan partai Golkar,” kata Aburizal Bakrie di sela-sela Rakernas Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis 22 Maret malam.

Ical Kasihan Partai Lain Enggak Ada Kader Terbaik

Ical beranggapan bahwa Golkar justru berbaik hati dengan ikut memberikan kader mereka yang berprestasi kepada partai lain. Ical mengaku Golkar rela jika harus melepas para kader mereka yang berprestasi itu ke partai lain.

“Karena di Golkar begitu banyak orang berprestasi. Dia (Golkar) harus menyumbang untuk partai lain. Kasihan kan kalau partai lain enggak punya kader,” ucapnya.

Selain itu, Ical mengatakan bahwa para kader Golkar tak perlu meminta izin terlebih dulu jika memang berniat untuk pindah ke partai lain. Politisi berusia 71 tahun itu menyatakan hal tersebut hak pribadi dari kader yang ingin pindah partai.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat era SBY itu juga tak mempermasalahkan kader Golkar yang pindah partai, asalkan terus memiliki kontribusi untuk negara di partai tujuannya.

“Saya sih kalau menyumbangkan sesuatu untuk partai lain agar negara berkembang kan bagus,” katanya.

Seperti Apa Tanggapan Airlangga Hartarto?

Senada dengan Ical, Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartanto juga mengatakan hal yang tak jauh berbeda. Airlangga sudah tak heran jika banyak kader partainya yang keluar Golkar dan memutuskan untuk pindah ke partai lain.

Menurut Airlangga, alumni kader Partai Golkar memang sudah banyak yang tersebar di berbagai Partai.

“Golkar kadernya banyak, selalu di berbagai partai ada alumni Golkar,” kata Airlangga Hartarto.

Lalu, Airlangga pun menanggapi rumor kepindahan salah satu kader senior mereka, Priyo Budi Santoso ke Partai Berkarya. Politisi kelahiran Surabaya pada 1 Oktober 1962 itu tak mau berkomentar banyak soal itu.

Airlangga cuma mengatakan bahwa dirinya belum mendapatkan surat resmi pengunduran diri dari Priyo. “Belum disampaikan,” ujar Airlangga yang saat ini menjabat sebagai Menteri Perindustrian tersebut.

Sekadar informasi, Partai Golkar memang sudah sejak lama menghadapi situasi di mana kader-kader terbaiknya keluar dari partai dan bergabung dengan partai lain. Bahkan, tak sedikit yang membentuk partai baru dan saat ini bersaing dengan Golkar.

Sejak era reformasi, bahkan tercatat ada sejumlah alumni kader Golkar yang membuat partai baru seperti Prabowo Subianto dengan Partai Gerindra, Surya Paloh dengan Partai NasDem, Wiranto dengan Partai Hanura, dan Tommy Soeharto dengan Partai Berkarya.

Share: Banyak Kader Golkar Pindah ke Partai Lain, Ini Kata Aburizal Bakrie dan Airlangga Hartarto