Partai Golkar akhir-akhir ini tengah menjadi partai yang paling disorot media berkat sepak terjang sang Ketua Umum, Setya Novanto. Keriuhan partai itu membuat Siti Hediati Hariyadi atau yang dikenal dengan nama Titiek Soeharto melakukan agenda ngumpul bareng sesepuh Golkar di Jalan Cendana.
Mereka yang datang pada Sabtu (9/12) kemarin antara lain Akbar Tandjung, Try Sutrisno, Emil Salim, dan Haryono Suyono. Pertemuan di rumah mantan Presiden RI ke-2 itu berlangsung karena Titiek ingin meminta saran dan masukan atas pencalonan dirinya menjadi Ketum Partai Golkar.
Titiek mengaku prihatin dengan keadaan partai yang telah berhasil melanggengkan kekuasaan ayahnya sebagai Presiden selama 30 tahun itu.
“Sekarang kami merasa sangat prihatin, kok Golkarnya sudah kayak gini,” kata Titiek dikutip dari Liputan6.com pada Sabtu (9/12). Anak keempat Soeharto ini melihat pentingnya pengambilan langkah yang serius untuk mengeluarkan Golkar dari masalah ini.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai keinginan Titiek itu merupakan bentuk kontradiktif terhadap perbaikan citra Golkar. Keluarga Cendana yang tak lepas dari masa lalu Orde Baru ini juga sudah dikenal dengan permasalahan isu korupsinya, bahkan Soeharto sempat akan diadili karena rezimnya yang dianggap paling korupsi dengan dugaan jumlah harta senilai 15 milyar dollar AS.
Atas pertimbangan itu, Adi menilai bahwa peluang Titiek untuk terpilih sebagai ketua umum di Musyawarah Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar adalah kecil.
“Kecuali kalau Golkar mau menggali kuburannya sendiri dengan berspekulasi memilih Titiek sebagai ketua umum,” kata Adi seperti dikutip CNNIndonesia.com (10/12).
Dengan bertambahnya nama Titiek menjelang Munaslub, kini sudah ada enam nama calon Ketum Golkar. Keenam nama itu bahkan sudah menemui Aburizal Bakrie selaku Ketua Dewan Pembina Partai Golkar. Nama-nama calon itu adalah Airlangga Hartarto, Idrus Marham, Aziz Syamsuddin, Wisnu Suhardono, Priyo Budi Santoso, dan Titiek Soeharto. Kira-kira, siapakah yang akan terpilih?